Coretan Non-M: Melihat Petinju Indonesia di 3 SEA Games Terakhir

HUSWATUN COVER 17 DESEMBER 2025
Huswatun Hasanah kelahiran Sasan Luah, Lombok Tengah, adalah pemegang medali perunggu kelas ringan SEA Games XXX/2019 Filipina dan medali perak kelas ringan SEA Games XXXI/2021 Vietnam. Pada SEA Gemas XXXIII/2025 Thailand, Huswatun bertanding di kelas welter ringan.

Rondeaktual.com – Hari ini, Kamis, 18 Desember 2025, tidak ada pertandingan. Sebanyak 34 petinju putra dan putri memasuki masa istirahat [rest day]. Besok, Jumat, 19 Desember, adalah final atau pertandingan terakhir cabor tinju SEA Games XXXIII/2025 Thailand.

Berikut adalah coretan Non-M, tentang siapa saja petinju Indonesia yang merebut medali dari tiga SEA Games terakhir; Filipina 2019 tanpa medali emas, Vietnam 2022 menghasilkan satu medali emas, dan Kamboja 2023 tanpa medali emas.

SEA Games 2023 Kamboja: Tanpa Medali Emas

SEA Games XXXII diikuti 95 petinju dari 10 negara. Berlangsung di Chroy Changvar Convention Centre, Phnom Penh, Kamboja, 6-14 Mei 2023.

Advertisement

Indonesia mengirim 8 petinju putra, seharusnya 9. Kelas berat Sandiyarto Peroza ditarik ketika Pelatnas SEA Games sedang berlangsung di “perkampungan tinju” Desa Parigi Mekar, di Ciseeng. Tidak ada petinju yang pulang membawa medali emas. Tinju Indonesia hanya menghasilkan perak-perunggu 5-3.

  • Dio Koebanu, perak kelas 48 kilogram putra

Dio Koebanu [Nusa Tenggara Timur, Indonesia] merebut medali perak, final kalah melawan Natthapong Thuamcharoen (Thailand).

  • Aldoms Suguro, perak kelas 54 kilogram putra

Aldoms Suguro [DKI Jakarta, Indonesia], merebut medali perak, final kalah melawan Carlo Paalam [Filipina].

Advertisement

  • Asriudin Tapalaola [DKI Jakarta, Indonesia] merebut medali perak, final kalah melawan Ian Clark Bautista [Filipna].
  • Farrand Papendang, perunggu kelas 63.5 kilogram putra

Farrand Papendang [Sulawesi Utara, Indonesia] merebut medali perunggu, semifinal kalah melawan Somchay Wongsuwan [Thailand].

  • Sarohatua Lumbantobing, perak kelas 71 kilogram putra

Sarohatua Lumbantobing [Sumatera Utara, Indonesia] merebut medali perunggu], semifinal kalah melawan Atichai Phoemsap [Thailand].

  • Maikhel Muskita, perak kelas 86 kilogram putra

Maikhel Muskita [Jawa Barat, Indonesia] merebut medali perak, final kalah melawan Jakkapong Yomkhot [Thailand].

Advertisement

  • Novita Sinadia, perunggu kelas 54 kilogram putri

Novita Sinadia [DKI Jakarta, Indonesia] merebut medali perunggu, semifinal kalah melawan Irish Magno [Filipina].

  • Ratnasari Devi, perak kelas 57 kilogram putri

Ratnasari Devi [DKI Jakarta, Indonesia] merebut medali perak, final kalah melawan Nesthy Petecio [Filipina].

Itulah prestasi tinju Indonesia pada SEA Games Kamboja 2023, yang menghasilkan perak-perunggu 5-3.

Advertisement

SEA Games 2022 Vietnam: 1 Medali Emas

SEA Games XXXI cabor tinju berlangsung di Bac Ninh Gymnasium, Hanoi, Vietnam, dari 16 hingga 22 Mei 2022. Seharusnya berlangsung tahun 2021, namun tunda setahun akibat pandemic Covid-19 yang berkepanjangan.

Tinju semula akan menandingkan 13 kelas [7 kelas putra dan 6 kelas putri]. Sehari menjelang penimbangan dikurangi menjadi 11 kelas, setelah dua kelas putri [69 kilogram dan 75 kilogram] ditarik karena tidak cukup peserta, sehingga dihapus. Setiap kelas setidaknya harus diikuti empat petinju.

  • Farrand Papendang, perak kelas 63 kilogram putra

Farrand Papendang [Sulawesi Utara, Indonesia] merebut medali perak, final kalah melawan Somchai Wongsuwan [Thailand].

Advertisement

  • Sarohatua Lumbantobing, perak kelas 69 kilogram putra

Sarohatua Lumbantobing [Sumatera Utara, Indonesia] merebut medali perak, final kalah melawan Bunjong Sinsiri [Thailand].

  • Maikhel Muskita, emas kelas 81 kilogram putra

Maikhel Muskita [Jawa Barat, Indonesia] merebut medali emas, final mengalahkan Anavat Thongkrathok [Thailand].

  • Novita Sinadia, perunggu kelas 51 kilogram putri

Novita Sinadia [DKI Jakarta, Indonesia] merebut medali perunggu, semifinal kalah melawan Irish Magno [Filipina].

Advertisement

  • Huswatun Hasanah, perak kelas 60 kilogram putri

Huswatun Hasanah [Nusa Tenggara Barat, Indonesia] merebut medali perak, final kalah melawan Tran Thị Linh [Vietnam].

SEA Games XXXI/2022 Vietnam, petinju Indonesia berhasil membawa pulang medali emas-perak-perunggu 1-3-1.

SEA Games 2019 Filipina: Tanpa Medali Emas

SEA Games XXX berlangsung di Philippine International Conventional Center Forum di Pasay, Metro Manila, Filipina, dari 4 hingga 9 Desember 2019.

Advertisement

Tuan rumah Filipina tampil sebagai juara umum untuk pertama kalinya sejak 2005, setelah meraih tujuh medali emas, tiga perak, dan dua perunggu.

Tercatat 10 negara ikut berpartisipasi dengan mengirim atletnya:

Filipina 13.

Advertisement

Indonesia 8.

Kamboja 9.

Laos 6.

Advertisement

Malaysia 5.

Myanmar 6.

Singapura 4.

Advertisement

Thailand 10.

Timor Leste 4.

Vietnam 10.

Advertisement

  • Kornelis Kwangu Lagu, perak kelas 49 kilogram putra

Kornelis Kwangu Lagu [Bali, Indonesia] merebut medali perak, semifinal kalah melawan Carlo Paalam [Filipina].

  • Farrand Papendang, perunggu kelas 60 kilogram putra

Farrand Papendang [Sulawesi Utara, Indonesia] merebut medali perunggu, semifinal kalah melawan Khunatip Pidnuch [Thailand].

  • Savon Simangunsong, perunggu kelas 69 kilogram putra

Savon Simangunsong [Jawa Barat, Indonesia] merebut medali perunggu, semifinal kalah melawan Wuttichai Masuk [Thailand].

Advertisement

  • Endang, perak kelas 48 kilogram putri

Endang [Nusa Tenggara Barat, Indonesia] merebut medali perak, final kalah melawan Josie Gabuco [Filipina].

  • Silpa Lau Ratu, perunggu kelas 54 kilogram putri

Silpa Lau Ratu [Kalimantan Selatan, Indonesia] merebut medali perunggu, semifinal kalah melawan Do Nha Uyen [Vietnam].

  • Huswatun Hasanah, perunggu kelas 60 kilogram putri

Huswatun Hasanah [Nusa Tenggara Barat, Indonesia] merebut medali perunggu, semifinal kalah melawan Riza Pasuit [Filipina].

Advertisement

Pada SEA Games XXX/2019 Filipina, petinju Indonesia tanpa medali emas. Dari delapan petinju yang ambil bagian, menghasilkan perak-perunggu 2-4.

Non-M adalah Finon Manullang, penulis buku dan pendiri Tabloid Ronde yang kemudian berubah menjadi format majalah, domisili Desa Tridayasakti, Jawa Barat.

Advertisement