51 Tahun “The Rumble in the Jungle” Muhammad Ali-George Foreman

ALI VERSUS FOREMAN
Muhammad Ali mendaratkan straight kanan ke bagian kepala George Foreman dalam “The Rumble in the Jungle” disaksikan 60.000 penonton di Kinshasa, 30 Oktober 1974. (Foto: The Ring)

Rondeaktual.com, Coretan Finon Manullang – Setiap tahun, para penulis tinju dunia paling suka menulis ulang peristiwa besar masa lampau kejuaraan dunia kelas berat antara juara asal Amerika Serikat, George Foreman melawan penantang asal Amerika Serikat, Muhammad Ali [sebelumnya dikenal sebagai Cassius Clay].

Ali datang sebagai underdog. Mengalahkan favorit kuat juara dunia Foreman melalui KO pada ronde kedelapan dari lima belas ronde yang direncanakan di Stadedu 20 Mai, Kinshasa, Zaire [sekarang Republik Demokratik Kongo], tanggal 30 Oktober 1974.

Itu 51 tahun yang silam. Dikenang sebagai “The Rumble in the Jungle”, sampai hari ini, Kamis, 30 Oktober 2025, dan akan terus dikenang sepanjang masa. Tak akan terlupakan.

Advertisement

Kemenangan Ali di tengah hutan benua Afrika adalah kemenangan yang paling bersejarah dan paling diingat sepanjang kejuaraan dunia kelas berat. Ali menjadi juara dunia WBA dan WBC dan sabuk The Ring. Dipentaskan oleh promotor Don King.

Kemenangan itu langsung mengangkat popularitas Ali di Indonesia, dan di seluruh penjuru dunia. Ali memulainya dengan jab kiri disusul straight kanan yang mendarat cepat dan telak di bagian kepala Foreman. Tanpa ampun sang juara terjatuh persis di tengah-tengah ring. Foreman yang ditakuti kerena tangannya banyak menghasilkan KO, tak mampu berdiri dan membiarkan wasit melakukan hitungan sampai sepuluh.

Di Jakarta, dua jam setelah kemenangan Ali yang menggemparkan, menjadi tulisan headline halaman pertama di tiga harian sore; Cahaya Kita [milik Kaslan Rosidi, bos sepak bola Galatama Cahaya Kita yang terkenal dengan kasus pengatur skor], Harian Terbit [Grup Pos Kota], dan terakhir Sinar Harapan [harian paling berpengaruh sekaligus paling dihormati pada era itu].

Advertisement

Koran Cahaya Kita [biasanya sulit laku dan kebanyakan orang membeli karena di halaman muka pojok kiri paling bawah tersedia kode buntut judi atau togel], menjadi ludes hanya dalam hitungan dua jam.

Harian Terbit yang biasanya terbit di tengah [setelah Cahaya Kita dan sebelum Sinar Harapan terbit] sama larisnya dengan Cahaya Kita.

Sinar Harapan, yang terbit antara pukul 14.30-15.00 dan menjadi bacaan favorit bagi kalangan elit menengah ke atas termasuk PNS/Mahasiswa/Dosen dan para toke, sudah habis sebelum magrib.

Advertisement

Sementara koran pagi, seperti Pos Kota, Kompas, Merdeka [tiga besar di era itu] sudah mulai hilang pada pukul 09.00. Laris manis bukan main.

Hampir semua orang membeli koran sebagai bentuk penghormatan kemenangan Ali atas Foreman. Dua setelah kemenangan Ali, peredaran koran sore dan koran pagi di Ibu Kota kembali normal.

The Rumble in the Jungle Diperingati di Kongo

Sekarang di negara asalnya, sedang berlangsung perayaan 50 Tahun Pertandingan Tinju Dunia Legendaris “The Rumble in the Jungle” George Foreman melawan Muhammad Ali.

Advertisement

Juara dunia termuda sepanjang sejarah kelas berat Mike Tyson yang berusia delapan tahun ketika kejuaraan dunia itu berlangsung, datang ke Kinshasa.

Tyson mengunjungi dan mengadakan konferensi pers di Stadion Ali-Foreman yang baru berganti nama (Stadion Tata Raphael) selama perayaan yang diselenggarakan oleh DIVO International bekerja sama dengan pemerintah Kongo dan Kedutaan Besar Amerika Serikat di Republik Demokratik Kongo.

Perayaan ulang tahun akan berakhir pada tanggal 30 Oktober, ketika penggantian nama resmi stadion akan dilakukan. Panitia mempersembahkan beberapa acara musik, budaya, dan olahraga.

Advertisement

George Foreman

  • Lahir: Marshall, Texas, 10 Januari 1949.
  • Meninggal dunia: Usia 76 tahun, di Houston, Texas, Amerika Serikat, 21 Maret 2025.
  • Julukan: Big George.
  • Prestasi: Pemegang medali emas  kelas berat Olimpiade Mexico City 1968 dan dua kali juara dunia kelas berat.
  • Rekor: Menang-kalah: 76-5 [68 dengan KO].

Muhammad Ali

  • Lahir: Louisville, Kentucky, Amerika Serikat, 17 Januari 1942.
  • Meninggal dunia: Usia 74 tahun, di Scottsdale, Arizona, Amerika Serikat, 3 Juni 2016.
  • Julukan: The Greatest.
  • Prestasi: Pemegang medali emas kelas berat ringan Olimpiade Roma 1960 dan tiga kali juara dunia kelas berat.
  • Rekor: Menang-kalah 56-5 [37 dengan KO].

Finon Manullang, penulis buku “Perjalanan Tinju Indonesia” edisi 2023