Rondeaktual.com – Apa dan bagaimana Ellyas Pical? Inilah tentang Ellyas Pical, yang belum banyak diketahui penggemar.
Nama
- Ellyas Pical.
Orang-orang di tempatnya berlatih tinju di sasana Garuda Jaya (Kompleks Perumahan Bank Indonesia) Pancoran, Jakarta, memanggilnya sebagai Elly, panggilan akrab. Jarang atau bahkan hampir tidak pernah orang di sana memanggilnya “Ellyas Pical” tetapi selalu “Elly” atau Bung Elly.
Baca Juga
Advertisement
Sekarang sasana itu sudah tidak ada. Sudah dirobohkan.
Tempat dan tanggal lahir
- Elly lahir di Ulath, Pulau Saparua, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku, 24 Maret 1957.
Gaya bertinju
Baca Juga
Advertisement
- Elly seorang kidal (southpaw, tangan kanan di depan dan tangan kiri di belakang).
Sebagai southpaw, Elly dikenal memiliki straight atau long hook kiri paling mematikan.
Elly menjatuhkan juara dunia Ju Do Chun melalui long hook tunggal dan tidak bangun sampai hitungan sepuluh selesai diberikan wasit Joe Cortez di Gelora Bung Karno, Jakarta, Jumat malam, 3 Mei 1985.
Julukan
Baca Juga
Advertisement
- The Exocet.
Excocet adalah peluru kendali anti-kapal buatan Prancis. Excocet telah digunakan dalam perang pada tahun 1980-an. Namanya berasal dari bahasa Prancis, yang berarti ikan terbang (sumber wikepedia bahasa Indonesia).
Tinggi dan jangkauan
- 165 dan 167 sentimeter.
Kelas bantam yunior
Baca Juga
Advertisement
- Elly bertanding untuk kelas bantam yunior, 52.163 kilogram atau 115 pon. Elly tidak pernah overweight. Ini yang membuat sepanjang karier kejuaraan dunianya tidak pernah bergeser dari kelas bantam yunior. Elly 11 kali tampil dalam kejuaraan dunia (10 kejuaraan IBF dan 1 kejuaraaan WBA).
Nama Sasana
- Garuda Pattimura Ambon, ketika masih amatir. Pada tahun 1982 Elly masuk pro dan bergabung dengan Garuda Jaya Jakarta, bersama Polly Pasireron, Piet Gommies, Bristol Simangunsong.
Pelatih
- Di tinju pro, Pontas Simanjuntak adalah pelatih pertama Ellyas Pical, diteruskan Simson Tambunan dan Kairus Sahel.
Manajer
Baca Juga
Advertisement
- Anton Ojak Sihotang.
Pertama naik ring
- GOR Satria Kinajungan, Warung Buncit, Pancoran, Jakarta Selatan, 12 Desember 1982, menang TKO ronde keempat (rencana enam ronde) melawan Eddy Rafael (Scropio Boxing Camp Jakarta).
Ellyas Pical dan Eddy Rafael tidak pernah menandatangani kontrak pertandingan. Keduanya menjalani penimbangan di samping kandang kuda milik Herman Sarens Soediro, yang di era itu sangat terkenal di Mampang Prapatan. Tidak diketahui berapa Elly dibayar. Eddy menerima Rp 60.000. Promotor adalah Halim Susanto dan matchmaker Chairuddin.
Rebut sabuk juara Indonesia
Baca Juga
Advertisement
- Di bawah dukungan sekondan (Kairus Sahel, Simson Tambunan, Anton Sihotang, Slamet Mukmin), petinju kidal Ellyas Pical berhasil merebut gelar juara Indonesia kelas bantam yunior.
Pertandingan dipimpin wasit Bobby Njoo (Jakarta). Elly menang angka melalui unanimous decision dua belas ronde melawan juara yang tangguh Wongso Indrajit (Sawunggaling Malang) di Gedung Go Skate, Surabaya, 11 Desember 1983. Penyelenggara Sawunggaling Promotion bersama promotor Handoyo Laksono.
Rebut sabuk OPBF
- Melalui kemenangan angka split decision dua belas ronde melawan petinju tuan rumah Hee Yun Chong (Korea Selatan), Ellyas Pical merebut sabuk juara OPBF kelas bantam yunior di Seoul, 19 Mei 1984.
Di Korea, Elly didampingi pelatih Simson Tambunan. Ketika pertandingan, entah mengapa tiba-tiba Simson menjadi salah satu hakim, yang mewakili Indonesia.
Advertisement
Itu taktik yang luar biasa. Sebab Simson tidak pernah tugas wasit/hakim dan tidak memiliki lisensi dari tinju Indonesia, apalagi OPBF.
Seandainya Simson tidak menyelinap sebagai hakim gelap, bisa dipastikan pemenangnya adalah petinju tuan rumah. Penyelenggara adalah Chun Promotions.
Pertahankan gelar OPBF
Baca Juga
Advertisement
- Untuk pertama kali Ellyas Pical mempertahankan gelar OPBF, memukul KO ronde 6 Mutsuo Watanabe (Jepang) di Jakarta, 7 Oktober 1984. Promotor adalah Edward Simorangkir.
Rebut sabuk IBF
- Melalui long hook kiri, Ellyas Pical menjatuhkan juara dunia IBF kelas bantam yunuior Ju Do Chun (Korea Selatan) di Senayan, Jakarta, Jumat malam, 3 Mei 1985.
Pertandingan ditangani promotor Boy Bolang bersama sponsor utama Filtra, dalam siaran langsung TVRI pukul 11 malam.
3 kali juara dunia
Baca Juga
Advertisement
- Boleh dicatat, Ellyas Pical satu-satunya petinju yang pernah tiga kali merebut sabuk juara dunia IBF kelas bantam yunior.
Pertama: Elly mengalahkan Ju Do Chun (Korea Selatan) KO ronde 8 di Jakarta.
Kedua: Mengalahkan Cesar Polando (Republik Dominika) KO ronde 3 dalam tanding ulang langsung di Jakarta.
Ketiga: Mengalahkan Tae-il Chang (Korea Selatan) split 15 ronde di Jakarta.
Baca Juga
Advertisement
Rekor Ellyas Pical tiga kali juara dunia IBF sudah bertahan sepanjang 38 tahun, terhitung sejak Elly mengalahkan Tae-il Chang di Jakarta, 17 Oktober 1987.
11 Kali kejuaraan dunia
- Sepanjang karier tinju pronya, Ellyas Pical 11 kali mengikuti kejuaraan dunia IBF kelas bantam yunior (9 kali di Indonesia, sekali di Singapura, dan sekali di Amerika Serikat).
Pertandingan terakhir
Baca Juga
Advertisement
- Ellyas Pical kehilangan gelar melalui kekalahan angka 12 ronde melawan Juan Perez (Kolombia) di Roanoke, Virginia, Amerika Serikat, 14 Oktober 1989.
Itulah pertandingan terakhir Ellyas Pical untuk kejuaraan dunia.
Finon Manullang, penulis buku “Memoar Tinju Profesional” edisi 1990 dan “Perjalanan Tinju Indonesia” edisi 2023.
Baca Juga
Advertisement
Tinggalkan Komentar..