Coretan Finon Manullang: Mengenal Kelas Menengah Indonesia

POLLY PASIRERON

Rondeaktual.com – Ini adalah tulisan spesial edisi kedua, setelah yang pertama tentang Thomas Americo.

Kelas menengah adalah kelas paling favorit di sekitar tinju pro Indonesia. Usia kelas menengah sudah setua tinju itu sendiri. Sudah populer sejak era tinju pasar malam dekade-50-an, yang beratnya dibatasi sampai 72.757 kilogram atau 160 pon.

Kelas Menengah Indonesia

Penggemar pasti pernah mengenal sejumlah nama kelas menengah Indonesia. Penulis mengenal mereka, kecuali MS Pagi dan Kid Belel.

Advertisement

  • MS Pagi, Jatiroto, Lumajang, Jawa Timur, adalah juara Indonesia kelas menengah tahun 1960. Tidak lama kemudian pemerintah melarang tinju pro. Pada tahun 1971, pemerintah mencabut larangan tinju pro dan lahirlah Komisi Tinju Indonesia.
  • Kid Bellel, Surabaya, seorang juara kelas menengah yang sangat terpandang.
  • Rudy Siregar (Halilintar Boxing Camp Jakarta), pernah menjadi cover majalah top Selecta, dan sempat tersiar sebagai paranormal, setelah pensiun dari tinju.
  • Rocky Joe (New Waringin Jakarta), juara dua kelas, kelas menengah yunior dan kelas menengah.
  • Suwarno (Massa 33 Surabaya kemudian bergabung dengan Inra Surabaya), dua kali juara Indonesia dan sekali juara OPBF.
  • Polly Pasireron (Garuda Jaya Jakarta, kemudian Satria Kinayungan Jakarta, dan terakhir Manahan Jakarta), lima kali juara Indonesia dan dua kali juara OPBF.
  • Ketut Udiyana (Cakti Bali, murid pelatih Daniel Bahari).
  • Ricardo Simanungkalit (Scorpio Jakarta, murid pelatih Kid Francis).
  • Koman Saragih (Pematangsiantar, Sumatera Utara).
  • Aswan AB (Scorpio Jakarta), juara Indonesia dan juara OPBF merebut gelar di “kandang macan” Korea Selatan.

Kid Bellel, Seorang Juara Termahal

Kid Bellel punya nama besar di Surabaya. Pada tahun 1984, ketika penulis di Surabaya menangani Redaksional Majalah Tinju Indonesia bersama juara kelas berat PON VII 1969 Setijadi Laksono, Kid Bellel sudah menetap di Belanda.

Berdasarkan kisah petinju masa lalu, Bellel juara Indonesia kelas menengah dengan lebel juara termahal.

Berapa nilai kontrak termahal Kid Bellel, tidak pernah terungkap. Ia menjadi musuh besar bagi Rudy Siregar, di Stadion 10 Nopember Surabaya.

Advertisement

Rudy Siregar Andalan Pertina Sumatera Utara

Banyak yang tidak tahu, Rudy Siregar adalah petinju amatir terbaik dari Pertina Sumatera Utara. Rudy adik dari raja kelas berat Paruhum Siregar. Rudy dan Paruhum adalah paman kandung Syamsul Anwar Harahap dan Hendrik Simangunsong.

Penulis empat kali melihat Rudy Siregar di Jakarta; tahun 1980, 1981, 1984, 1985.

Pertama tahun 1980, melihat Rudy Siregar latihan memukul sansak di Sasana Halilintar di pinggir sungai kecil di Jalan Baladewa, Tanah Tinggi, Jakarta Pusat. Sasana itu milik pensiunan Marinir. Ketika itu, kami satu RW beda RT.

Advertisement

Kedua tahun 1980, melihat Rudy Siregar tampil mewah dengan rambut cat warna emas. Kejuaraan Indonesia kelas menengah dan ia kalah melawan Rocky Joe di Gelora Bung Karno.

Malam itu, penulis duduk paling ujung dan paling jauh dari ring, karena beli tiket paling murah. Di tahun itu belum wartawan.

Tahun 1984 (penulis sudah menangani Majalah Tinju Indonesia di Surabaya), jumpa Rudy Siregar di Garuda Jaya, sasana tinju tempat Ellyas Pical memulai tinju pro bersama pelatih Pontas Simanjuntak.

Advertisement

Rudy Siregar sangat terbuka. Sangat sederhana menyampaikan perjalanan hidupnya sebagai petinju amatir Sumatera Utara, yang diteruskannya di Jakarta sebagai petinju profesional ternama. Tidak menyisahkan kesan seorang petinju top.

Tahun 1985 adalah pertemuan terakhir di Jakarta. Merasa terhormat ketika Rudy Siregar mengundang penulis ke rumahnya di Jalan Manila, Senayan.

Rudy Siregar hormat sekali. Ia mengenalkan satu-satu keluarganya; mulai dari istri dan anak-anak mereka. Di rumah yang sudah kena gusur itu, Rudy menyampaikan keinginannya untuk naik ring pada usia 41.

Advertisement

Polly Pasireron Kelas Menengah Terbesar

Dari semua kelas menengah Indonesia yang terdaftar dalam Coretan Finon Manullang, paling hebat adalah Polly Pasireron.

Tidak ada kelas menengah dengan rekor lima kali juara Indonesia dan dua kali juara OPBF. Tidak ada kelas menengah Indonesia sehabat Polly Pasireron, raja KO dan raja kelas menengah Asia.

Polly hanya pernah sekali kalah melawan petinju dalam negeri, yaitu Suwarno dalam kejuaraan Indonesia kelas menengah di Surabaya. Suwarno tercatat sebagai kelas menengah yang tangguh, pengalaman, dan rendah hati.

Advertisement

Setelah kalah di Surabaya, Polly-Suwarno II berakhir seri di Senayan dan rusuh. Penonton mengamuk. Melempari ada saja yang bisa dilemparkan ke dalam ring dan ke atas meja ofisial ring. Penonton melakukannya untuk membalas ketidakpuasan atas perbuatan hakim yang cenderung merugikan Polly Pasireron.

Polly-Suwarno III terjadi di Gedung Go Skate Surabaya, dimenangkan Polly. Pertandingan keempat diteruskan ke Sukabumi. Polly kedapatan over weight sampai 2 kilogram. Petugas penimbangan memberikan waktu dua jam kepada Polly untuk menurunkan beratnya. Jika gagal, maka secara otomatis Polly Pasireron kehilangan gelar di atas timbangan.

Percaya tidak, Polly in dengan berat 72,5 kilogram. Bukan itu saja, Polly yang tenaganya sudah terkuras menurunkan berat, ternyata sanggup bertarung 12 ronde untuk mengalahkan Suwarno.

Advertisement

Malam itu, Polly didampingi Merry Ririhena yang sedang mengandung tujuh bulan. Merry memberikan support besar kepada sang suami.

Polly-Suwarno V terjadi di lapangan sepakbola Stadion 10 Nopember Surabaya. Polly mengalahkan Suwarno dan menjadi juara OPBF untuk kedua kalinya. Itu kemenangan yang sangat bersejarah.

Malam itu, banyak penonton pulang sambil menunduk muka karena kalah. Pasar taruhan menempatkan Suwarno favorit besar untuk mengalahkan Polly Pasireron.

Advertisement

Alasannya pertama, Suwarno juara bertahan. Alasan kedua, Suwarno tuan rumah. Alasan ketiga, Polly suka indisipliner dan sering over weight yang membuat gelar juara Indonesia miliknya tiga kali hilang di atas timbangan.

Namun, underdog tinggallah underdog. Polly di bawah dukungan pelatih Leman Raden dan manajer ahli strategi Manahan Situmorang, bertarung bagai tanpa lelah. Polly dan kubunya menyadari bahwa hampir semua sudut stadion menjagokan petinju tuan rumah Suwarno.

Bisa jadi, malam itu adalah penampilan terbaik sepanjang karier tinju pro Polly Pasireron, yang terkenal dengan serangan jab-straight cepat dan menyengat. Sepanjang 12 ronde tanpa knock down, Polly setidaknya menang tujuh ronde dan sisanya lima ronde untuk Suwarno.

Advertisement

Daftar Pertandingan Polly Pasireron-Suwarno

  • Gedung Go Skate, Surabaya, 27 Maret 1983: Kejuaraan Indonesia kelas menengah 12 ronde: Polly kalah angka. Suwarno pertahankan gelar. Promotor Handoyo Laksono.
  • Istora Senayan, Jakarta, 16 November 1983: Kejuaraan Indonesia kelas menengah 12 ronde: Seri tanpa pemenang. Juara tetap juara, Suwarno pertahankan gelar. Promotor Halim Susanto.
  • Gedung Go Skate, Surabaya, 23 September 1984: Kejuaraan Indonesia kelas menengah 12 ronde: Polly menang angka dan menjadi juara baru. Promotor Handoyo Laksono.
  • Pelabuhan Ratu, Sukabumi, Jawa Barat, 27 Juli 1985: Kejuaraan Indonesia kelas menengah 12 ronde: Polly menang angka sekaligus mempertahankan gelar. Promotor Herman Sarens Soediro.
  • Stadion 10 Nopember, Surabaya, 1987: Kejuaraan OPBF kelas menengah 12 ronde: Polly menang angka sekaligus membuat rekor satu-satunya dua kali merebut sabuk juara OPBF kelas menengah. Promotor Eddy Pirih.

Pertandingan Terakhir Melawan Raja KO Chong Pal Park

Polly Pasireron terakhir bertanding untuk kejuaraan dunia WBA super middleweight melawan juara yang luar biasa pukulannya, Chong Pal Park, yang sebelumnya sudah mengalahkan tiga petinju Indonesia; Rocky Joe, Valence Hurulean, dan Suwarno. Polly menantang Park di Chongju, Korea Selatan, 1 Maret 1988.

Setelah berjuang melawan berat badannya dengan cara dipaksa masuk sauna selama hampir dua jam, Polly Pasireron tumbang KO pada ronde 5.

Sejak dihantam Chong Pal Park dan gagal menjadi juara dunia, Polly Pasireron pensiun dari tinju, sampai akhirnya datang berita duka atas kematiannya yang sangat menyedihkan dalam usia 66 tahun.

Advertisement

Sekian lama melawan sakit komplikasi, Polly Pasireron dikabarkan menghembuskan napas terakhir di kediaman, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat, 14 Juli 2023.

Finon Manullang, penulis buku “Perjalanan Tinju Indonesia” edisi tahun 2023.

Advertisement