Rondeaktual.com
Sepanjang sejarah kejuaraan dunia –baik wanita atau pria—Amanda Serrano satu-satunya yang bisa melakukannya dengan cara naik-turun kelas secara drastis. Serrano bisa naik empat kelas dan bisa turun lima kelas. Itu sangat luar biasa.
Banyak yang tidak tahu bahwa southpaw Serrano (Puerto Rico) adalah wanita hebat yang berhasil merebut tujuh gelar juara dunia dari kelas berbeda. Tidak ada petinju wanita lain yang bisa melakukannya. Serrano satu-satunya.
Serrano, 33 tahun, sekarang menyandang gelar juara dunia kelas bulu WBC, WBO, IBO. Serrano terakhir mempertahankan gelarnya mengalahkan wanita Meksiko, Yamileth Mercado, di Rocket Mortgage FieldHouse, Cleveland, Amerika Serikat, 29 Agustus 2021.
Serrano terakhir naik ring di Tampa, Florida, Amerika Serikat, Sabtu, 18 Desember 2021, kelas ringan 10 ronde non gelar, menang angka mutlak atas Miriam Gutierrez (Spanyol). Angka yang muncul 99-90, 99-91, 100-90.
Mariam Gutierrez di Wembley Arena, 14 November 2020, kalah angka 10 ronde kejuaraan dunia WBA WBC, IBF, WBO kelas ringan atas juara dunia yang hebat yang belum terkalahkan legenda Irlandia Katie Taylor, pemegang empat sabuk.
Setelah mengalahkan Gutierrez di kelas ringan, Serrano membuka jalannya menuju pertarungan besar melawan Taylor.
Taylor terakhir mempertahankan empat sabuk juara dunianya di Liverpool, Inggris, menang angka 10 ronde atas penantang cantik asal Kazakhstan, Firuza Sharipova.
Taylor, juara Olimpiade London 2012, sekarang berumur 35 dan rekor tak terkalahkan 20-0 (5 dengan KO). Serrano, 33 tahun dan rekor menang-kalah-draw 41-1-1 (30 dengan KO).
Bila Serrano-Taylor jadi, maka sudah pasti Eddie Hearn adalah promotornya. Dia akan membuat promosi sebagai pertarungan terbesar sepanjang sejarah kelas ringan wanita. Itu akan menjadi lumbung dolar dalam angka besar.
Serrano memiliki motivasi bahwa dia akan membalas dendam kekalahan kakaknya Cindy Serrano atas Taylor. Sang kakak pernah kalah angka 10 ronde atas Taylor dalam kejuaraan dunia WBA dan IBF kelas ringan di Boston, 20 Oktober 2018. Sejak kekalahan tersebut, Cindy Serrano tidak pernah naik ring. Sudah berhenti tinju.
Serrano menyimpan catatan yang menarik dalam perjalanannya merebut gelar juara dunianya. Kebanyakan orang naik kelas, tetapi Serrano merebut gelarnya mulai dari atas (kelas ringan yunior) kemudian turun ke kelas bulu. Serrano naik dua kelas ke kelas ringan dan turun tiga kelas ke kelas bulu yunior. Serrano turun lagi ke kelas bantam dan tidak tanggung-tanggung naik lima kelas ke kelas welter yunior. Dari kelas welter yunior, Serrano turun enam kelas ke kelas bantam yunior.
Tak terbayangkan. Tidak semua orang bisa melakukan apa yang telah diperbuat Serrano. Dia sangat spesial dan sudah merebut tujuh gelar juara dunia dari kelas yang berbeda.
1. KELAS RINGAN YUNIOR – Serrano merebut gelar lowong IBF, menang TKO-2 atas Kimberly Connor, New York City, 10 September 2011.
2. KELAS BULU – Serrano turun satu kelas dan merebut gelar WBA kelas bulu, menang TKO-1 atas Wanda Pena Ozuna, Santiago de los Caballeros, 16 Februari 2013.
3. KELAS RINGAN – Serrano naik dua kelas dan merebut gelar WBO kelas ringan, menang KO-6 atas Maria Elena Maderna, Buenos Aires, 15 Agustus 2014.
4. KELAS BULU YUNIOR – Serrano turun tiga kelas dan merebut gelar lowong WBO kelas bulu yunior, menang TKO-5 atas Alexandra Lazar, San Juan, 18 Oktober 2018 .
5. KELAS BANTAM – Serrano turun satu kelas dan merebut gelar lowong WBO kelas bantam, menang TKO-8 atas Dahiana Santana, Barclyas Center, 22 April 2017.
6. KELAS WELTER YUNIOR – Serrano naik lima kelas dan merebut gelar lowong WBO, menang angka 10 ronde atas Yamila Esther Reynoso, Barclys Center, 8 September 2018.
7. KELAS BANTAM YUNIOR – Serrano turun enam kelas dan merebut gelar lowong WBO, menang TKO-1 atas Eva Voraberger, Madison Square Garden, 18 Januari 2019.
Seandainya berhasil mengalahkan Taylor, gelar Serrano tidak akan bertambah. Tetap tujuh, sebab Serrano sudah pernah menjadi juara dunia kelas ringan untuk sabuk WBO, menang KO-6 atas Maria Elena Maderna di Buenos Aires, 15 Agustus 2014.
BELADIRI CAMPURAN
Selain tinju, Serrano menekuni seni bela diri campuran dan dia seorang pegulat profesional.
Dalam pertandingan tinju, Serrano pernah mencatat rekor KO tercepat. Hanya dalam 89 detik, Serrano menjatuhkan Dahiana Santana dalam pertandingan non gelar 8 ronde, yang berlangsung di Hotel Catalonia Malecon Center, Santo Domingo, Republik Dominika, Rabu 16 Desember 2020.
Sebelumnya di tempat terkenal Barclys Center, New York City, 22 April 2017, Serrano sudah menghentikan Santana pada ronde 8. Serrano memenangkan gelar juara dunia WBO kelas bantam.
Serrano telah memenangkan gelar di setiap divisi mulai dari kelas bantam yunior hingga kelas welter yunior. Ratu tinju Puerto Rico ini menjadi juara dunia tujuh kelas dengan cara naik-turun, yang dilakukannya dengan melewati latihan keras.
BROOKLYN`S SERRANO SISTER
Tidak sedikit petinju Puerto Rico menetap di Brooklyn, New York City, New York, Amerika Serikat. Mereka di sana untuk mendapatkan karir tinju yang gemilang.
“Kakak perempuan saya juga seorang petinju,” kata Serrano. “Dia juga seorang juara dunia.”
Memang, Cindy Serrano (kakak Serrano) pernah menjadi juara dunia. Keduanya menjadi saudara perempuan pertama menyandang gelar dunia pada waktu yang sama. Pada 2016, Amanda Serrano menyandang gelar juara dunia kelas bulu yunior dan Cindy Serrando menyandang gelar juara dunia WBO kelas bulu.
Amanda Serrano lahir di Carolina, Puerto Rico, 9 Oktober 1988. Wanita 33 tahun ini menetap di Brooklyn, New York City, New Yorok, Amerika Serikat. Sementara, Cindy Serrano lahir di Carolina, Puerto Rico, 8 Mei 1982. Wanita berusia 39 tahun ini menetap di Brooklyn. Keduanya sangat popular sebagai Brooklyn`s Serrano Sister.
Serrano hanya sekali kalah, ketika dia bertarung kejuaraan dunia WBC kelas ringan yunior 10 ronde melawan Frida Wallberg (Swedia) di Linkoping, 27 April 2012.
Selama karir tinju pronya, Serrano pernah menerima penghargaan tertinggi sebagai Petinju Wanita Tahun Ini (2016 dan diteruskan 2018) dari WBO.
Serrano memulai tinju pada usia17. Sang kakak melihat bakat adiknya cukup bagus dan terus mendorongnya, meski ibunya tidak setuju pada awalnya. Serrano memiliki kemauan yang keras. Dia pantang mundur dan terus berlatih di gym, milik suami kakaknya di Brooklyn.
Ketika memilih tinju pro sebagai pekerjaan, Serrano ditangani pelatih tinju terkenal, Jordan Maldonado. Serrano mendapat bimbingan yang bagus.
Pada 2015, Serrano mulai mencoba olahraga campuran, MMA. Serrano pergi dengan cara diam-diam berlatih untuk memulai debutnya di seni beladiri campuran. Dia mulai rajin mendorong tendangan dalam setiap latihan. Dia tahu, MMA memerlukan tendatangan kaki yang kuat.
Serrano sangat termotivasi karena tidak ada petarung wanita Puerto Rico di Ultimate Fighting Championship (UFC), saat itu.
Atas persetujuan pelatihnya, Serrano meneruskan karir kick boxing karena rendahnya bayaran yang diterima sebagai petinju wanita profesional.
Suatu ketika, Showbox (salah satu penyelenggara tinju pro terbesar di Puerto Rico) telah mengubah jalan pikirannya untuk tetap meneruskan karir tinju.
Sepanjang 2021 dan di tengah pandemic COVID-19, Serrano masih beruntung bisa naik ring sampai tiga kali.
“Saya menutup 2021 dengan mengalahkan Miriam Guiterrez,” kata Serrano. “Saya menunggu pertarungan dengan Katie Taylor untuk 2022. Itu akan menjadi pertandingan tinju wanita terbesar dalam sejarah.”