Rondeaktual.com – Wongso Suseno dikenal sebagai petinju amatir pemegang medali emas kelas welter ringan sekaligus terpilih best noxing PON VII/1969. Wongso juga pemegang sabuk juara tinju pro OBF Asia kelas welter yunior. Terakhir menjadi pelatih tinju di Javanoea Boxing Camp, Jalan Anjasmoro, Malang, Jawa Timur.
Pada awal tahun 1985, Wongso Suseno menekuni karier pelatih, setelah manajer Javanoea Malang, Eddy Rumpoko memanggilnya dan menyerahkan sasana agar mengurus para petinju sampai juara. Wongso di sana sampai sasana tiu bubar.
Murid Tinju Wongso Suseno
Abdi Pohan
Baca Juga
Advertisement
- Wongso Suseno menangani persiapan tanding Abdi Pohan dan mengantarnya bertanding dalam dan negeri.
Wongso berkali-kali berada di sudut Abdi Pohan saat bertanding dalam kejuaraan dunia. Di Thailand kejuaraan dunia IBF kelas terbang yunior, Pohan kalah 12 ronde melawan juara Muangchai Kittikasem [Thailand]. Pohan TKO-7 melawan Jose de Jesus [Puerto Rico] di Medan, Sumatera Utara, 10 November 1990, yang dipromotori Tourino Tidar dari TT Promotion Tanah Abang, Jakarta Pusat. Pohan kalah angka 12 ronde kejuaraan dunia IBF kelas terbang mini melawan Fahlan Lukmingkwan [Thailand] Oktober 1991.
Nurhuda
- Wongso mendampingi Nurhuda bertanding untuk kejuaraan Indonesia kelas bantam dan kelas bulu yunior. Wongso tiga kali mendampingi Nurhuda saat bertanding melawan Monod [Arema Malang] dengan hasil menang-kalah-seri 1-1-1.
Wongso juga mendampingi Nurhuda bertaning kejuaraan dunia IBF kelas bulu yunior melawan Vuyani Bungi di Afrika Selatan, 4 Maret 1995, pas Lebaran hari pertama di Indonesia. Nurehuda kalah angka 12 ronde.
Advertisement
Dua musuh besar, Monod [kiri] dan Nurhuda, tiga kali bertanding dan sekarang menjadi dua sahabat yang dekat. Gambar di rumah duka di Malang, Senin, 17 November 2025. [Foto: Istimewa]
Monod
- Setelah menyelesaikan pertandingan tiga kali berturut-turut kejuaraan Indonesia kelas bulu yunior melawan Nurhuda, Monod bergabung dengan Javanoea Malang.
Wongso Suseno mendampingi Monod bertanding kejuaraan OPBF kelas bulu yunior melawan Jae Won Choi [Korea Selatan] di Gedung Go Skate Surabaya, 18 Juni 1981. Wasit menghentikan pertandingan pada ronde 8, setelah Monod berdarah-darah akibat benturan. Monod dinyatakan kalah angka. Seharusnya Monod menang, tetapi hakim dari Indonesia, Willy Lasut memberikan kemenangan kepada petinju tamu.
Baca Juga
Advertisement
Takut kena tonjok oleh orang-orang yang marah, Willy Lasut segera minta perlindungan kepada tokoh tinju Sugiyono.
Selain tiga nama tadi, Wongso Suseno bersama pelatih Movid, juga menangani petinju Javanoea Malang lainnya. Salah satu yang membuat kejuatan adalah Mohamad Gofur, yang mengalahkan Ilham Lahia dalam debut pro di Go Skate Surabaya.
Finon Manullang
Baca Juga
Advertisement