AKBP Alredo Rumbiak Menulis: Belum Muncul Generasi Ellyas Pical

ALREDO RUMBIAK COKELAT TONGKO

Rondeaktual.com – Sebagai mantan petinju, saya suka melihat pertandingan tinju di Tanah Air, baik amatir maupun profesional. Pertandingan berlangsung seperti di Byon, Fight Club, HSS, dan masih banyak di tempat lainnya.

Itu bagus. Tetapi, sampai sekarang belum muncul generasi Ellyas Pical. Belum terlihat petinju hebat. Penggemar masih terus menunggu lahirnya generasi Ellyas Pical, yang bisa memberikan sabuk juara dunia bagi kita.

ELLYAS PICAL 40 TAHUN JUARA DUNIASaya teringat ketika masih bertinju, saya sangat mendambakan pertandingan demi menambah pengalaman dan jam terbang. Pada era itu event seperti sekarang masih sangat langka. Pertandingan tergantung pemerintah daerah yang mampu menyelenggarakannya. Sekarang support untuk menyelenggarakan pertandingan sangat banyak. Tinju menjadi salah satu olahraga yang sedang hype di kalangan remaja. Promosi sensanional terjadi di mana-mana. Orang-orang datang mendaftar untuk naik ring dan bayar.

Advertisement

Sekarang banyak event tinju, baik kejuaraan resmi maupun event bersifat sparring sessions. Hanya saja belum menghasilkan calon petinju bagus. Kurang berkualitas, tetapi tetap semangat bahwa ke depan akan menjadi lebih baik.

Sangat disayangkan, ketika event tumbuh dan animo menjadi atlet semakin banyak, faktanya tinju amatir kita zero prestasi di ajang internasional. Barangkali ada yang salah.

Dalam pandangan saya, arah pembinaan tinju sangat tidak jelas dan tidak terarah. Semua berjalan dengan cara masing-masing. Banyak pertandingan yang hilang. Piala Kapolri misalnya, sudah tujuh tahun tidak pernah lagi dipertandingkan.

Advertisement

Tinju terkesan hanya dijadikan lumbung keuntungan bagi para aktivis penyelenggara pertandingan tinju. Mereka hanya fokus bisnis entertainment meskipun itu sah-sah saja.

Para pebisnis penyelenggara pertandingan tinju hanya memanfaatkan momen olahraga tinju yang sedang menjadi trend di kalangan anak muda untuk menjadi ajang viral di medsos.

Fenomena tersebut menjadi peluang bagi para pelatih dadakan untuk berloma-lomba mencari membership sebagai anak didiknya. Para pelajar, mahasiswa, artis, dan orang kantoran, dilatih sebagai petinju.

Advertisement

Para pelatih dadakan itu tidak memiliki dasar pelatihan yang baik dan benar. Tidak pernah mengikuti kursus atau pelatihan, yang diselenggarakan oleh organisasi tinju. Para pelatih dadakan tidak memilikki dasar pelatihan dan pola melatih untuk mencetak petinju berkualitas.

Kalau kita melihat dari semua event pertandingan tinju, terkesan hanya menampilkan pertandingan adu jotos. Tidak memiliki masa depan yang cemerlang.

Organisasi tinju seharusnya mengambil sikap untuk arah pembinaan tinju. Semoga kelak para pelatih kita, baik pelatih amatir maupun pelatih pro, bisa melahirkan calon juara yang bagus, sekaligus melahirkan juara dunia baru meneruskan apa yang pernah Bung Elly Pical lakukan.

Advertisement

AKBP Alredo Rumbiak adalah pemegang medali perunggu kelas 48 kilogram pada Arafura Games tahun 2001 di Kota Darwin, Australia, sekarang menjabat Kapolres Nduga Polda Papua.