Coretan Non-M: 33 Nama yang Dirahasiakan untuk Memperoleh Rumah

ILUSTRASI PIALA MANDELA

Rondeaktual.com – Pekan lalu, dua pria gagah mengusulkan 33 nama petinju amatir dan profesional Indonesia yang akan menerima hadiah rumah. Hanya empat yang beruntung.

Seorang mantan petinju amatir meminta tolong agar penulis segera mengirim 20 nama petinju yang kira-kira pantas memperoleh hadiah rumah. Agak berani orangnya, sudah minta tolong tetapi terkesan memaksa.

Seorang lagi –penah menjadi promotor lisensi C siaran TV Surabaya—mengirim 13 nama petinju kepada penulis, untuk dilengkapi data prestasi mereka.

Advertisement

Kedua orang tadi meminta supaya merahasiakan nama calon penerima rumah. Alasannya, mungkin agar tidak menimbulkan kontroversi.

Bagi penulis, meski tidak ikut mengutip keuntungan apa-apa, tidak merasa terbebani. Ini panggilan berbuat baik untuk tinju Tanah Air. Sama saja menulis tinju setiap hari tanpa dibayar.

Berikut data prestasi dan bagi penggemar tinju dapat pasti bisa menebak siapa mereka.

Advertisement

  1. Kidal asal Saparua yang sekarang sedang berjuang melawan sakit jantung, pernah memukul KO ronde 8 juara dunia IBF asal Korea Selatan, Ju Do Chun di Senayan, Jakarta, 3 Mei 1985. Promotor Boy Bolang.
  2. Kidal kelas terbang mini, bertarung 12 ronde kejuaraan dunia IBF melawan Samuth Sithnaruepol [Thailand] berakhir imbang bersama promotor Ferry Moniaga. Menang dalam tanding ulang dan menjadi juara dunia IBF, bersama promotor Marthen Walewangko.
  3. Asal Banjarnegara, mengalahkan Oscar Leon [Kolombia] untuk gelar WBA Interim featherweight di Bali, 26 September 2003. Promotor Daniel Bahari.
  4. Asal Kalimantan Barat, bertanding kejuaraan dunia WBA Super featherweight kalah angka 12 ronde melawan Chris John di Kemayoran, Jakarta, 17 April 2011. Promotor Raja Sapta Oktohari.
  5. Asal Surabaya, menang angka 12 ronde atas Virgo Waraouw kejuaraan Indonesia kelas bulu yunior sabuk KTI di Studio Indosiar, 17 Juli 2002.
  6. Asal Binjai, merebut gelar dunia WBF kelas welter mengalahkan Leroy Owens [Amerika Serikat] 12 ronde di Gedung Veteran, Jakarta, 17 April 1997. Promotor Anthon Sihombing.
  7. Satu-satunya juara dunia IBF dan WBA kelas terbang mini, merebut gelar IBF di Jakarta dan merebut gelar WBA di Bangkok. Bukan main.
  8. Kidal asal NTT, merebut gelar dunia IBO kelas terbang ringan, mengalahkan Omari Kimweri [Australia] di GOR Flobamora, Kupang, 7 Juli 2019.
  9. TNI AU, merebut gelar IBA kelas bulu di Batu, Jawa Timur, 17 November 2019, siaran langsung RCTI.
  10. Asal Malang dan suka memakai celana loreng, kalah angka 12 ronde kejuaraan dunia IBF kelas bulu yunior melawan Vuyani Bungu di Afrika Selatan, 4 Maret 1995, pas hari Lebaran kedua di Indonesia.
  11. Asal Timor Timur [sekarang negara Timor Leste], merebut medali emas kelas menengah ringan Kejuaraan Asia di Nepal tahun 1985.
  12. Asal Hitalai, merebut medali emas kelas menengah Asian Games Bangkok 1970, merebut medali emas kelas menengah Asian Games Bangkok 1978.
  13. Petinju kedua Indonesia merebut medali emas kelas menengah Asian Games Beijing tahun 1990.
  14. Asal Papua, merebut medali emas kelas berat ringan Asia di Jakarta tahun 1977.
  15. Kidal “Siantar Man” merebut medali emas kelas welter ringan Asia di Jakarta tahun 1977.
  16. Sekarang menetap di Desa Tatelu, Sulawesi Utara, merebut emas kelas bantam Asia di Bombai tahun 1980.
  17. Domisili Rantauprapat, merebut emas kelas menengah ringan Asia di Bangkok tahun 1992.
  18. Kidal jenderal dua bintang purnawirawan merebut medali emas kelas ringan Piala Presiden RI ke-7 di Jakarta tahun 1984.
  19. Kidal wanita asal Sulawesi Utara, merebut medali perak kelas terbang SEA Games Laos tahun 2009.
  20. Wanita Indonesia pertama merebut medali Asian Games [perunggu kelas ringan Asian Games XVIII/2018 Jakarta] dan besok atau lusa akan bertanding di kelas welter ringan SEA Games Bangkok 2025.

Sementara, 13 nama semua petinju profesional dan juara PON asal Jawa Timur, berikut datanya. Tetap rahasia, sekaligus menguji kesetiaan penggemar tinju Tanah Air.

  1. Pemegang medali emas kelas ringan PON XV/2000 Surabaya.
  2. Juara WBC Junior kelas ringan yunior dan juara OPBF kelas ringan yunior, asal Sawunggaling Boxing Camp Surabaya dan salah satu kesayangan promotor A Seng.
  3. Kidal asal Bima, berlatih di Pirih Surabaya juara tiga kelas, pernah saling mengalahkan melawan Faisol Akbar dari Lumajang dan murid kesayangan pelatih asal Filipina, Mario Lumacad.
  4. Kelas bantam yunior dari Trisula Boxing Camp Malang, pernah menang KO ronde tiga atas southpaw Yossy Amnifu.
  5. Mantan juara Indonesia kelas terbang mini dan merebut gelar IBF kelas terbang mini di luar negeri, Bangkok.
  6. Pernah menang angka 12 ronde kejuaraan Indonesia kelas bulu yunior melawan Virgo Waraouw di Studio Indosiar Jakarta dan merebut sabuk juara IBF Intercontinental. Sangat favorit karena pukulannya mematikan.
  7. Berlatih di Sawunggaling Surabaya sampai “terjerumus” dan merupakan  adik dari Tejo Arter dan Joko Arter.
  8. Mantan juara Indonesia kelas terbang mini dari Serambu Boxing Camp Bandung, pernah mengalahkan Bayu Anggoro, Rino Ukru, Martin Polii, Slamet Nizar.
  9. Asal Atambua berlatih di Surabaya, merebut gelar WBO Asia Pacific light flyweight di GOR Flobamora, Kupang.
  10. Asal Maluku berlatih di Pirih Surabaya, merebut gelar juara IBF Intecontinental kelas bantam yunior.
  11. Pernah mengalahkan petinju Indonesia [Rocky Alap-alap, Master Suro, Hendy Luis] dan juara WBO Asia Pacific.
  12. Pernah latihan di Pirih Surabaya kemudian pindah ke Akas Probolinggo, tahun 1991 mengalahkan petinju Thailand, Yodasanan Sor Natanachai.
  13. Asal Raung Boxing Camp Jember, terkenal menghibur dan berani in-fight sepanjang ronde, menang angka 10 ronde atas juara kelas bantam Filipina, Jun Tito, di Jakarta. Promotor Boy Bolang.

Dari 33 nama yang diajukan untuk menerima rumah, hanya empat yang beruntung. Sisanya, berdoalah siapa tahu kebagian rumah di periode berikutnya.

Non-M adalah Finon Manullang, penulis buku “Memoar Tinju Profesional” dan “Perjalanan Tinju Indonesia”, dan promotor tinju yang sangat bersejarah di atas Kapal Tongkang di Sungai Martapura, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, domisili Desa Tridayasakti, Jawa Barat, menunggu komentar Anda di [email protected]

Advertisement