Rondeaktual.com
Turki memiliki petinju kelas berat yang menjanjikan. Dia adalah Ali Eren Demirezen, penakluk bintang kelas berat Polandia, Adam Kownacki. Demirezen mengalahkan Kownacki melalui unanimous decision sepuluh ronde 96-94, 97-93 dan 97-93, yang terjadi di Barclays Center, Brooklyn, New York, Amerika Serikat, Sabtu malam, 30 Juli 2022.
Demirezen (17-1, 12 KO) mengalahkan Kownacki (20-3, 15 KO), setelah kehilangan tiga ronde pertama.
Memasuki ronde keempat, Demirezen mulai mengambil penyerangan dengan serangkaian pukulan mendarat di kepala dan tubuh Kownacki. Demirezen terus menekan membuat Kownacki terlihat sangat lelah dan tidak banyak melepaskan serangan. Pada ronde kesepuluh dan terakhir, mata kiri Kownacki robek saat Demirezen terus mengunggulinya dengan pukulan yang lebih berat. Demirezen mengejutkan lawannya dengan pukulan tangan kanan yang besar.
Demirezen memperbaiki rekornya menjadi menang-kalah 17-1 (12 dengan KO). Satu-satunya kekalahan Demirezen datang ketika berhadapan dengan Efe Ajagba dalam kelas berat sepuluh ronde di MGM Grand Garden Arena, Paradise, Nevada, 20 Juli 2019.
Itu kekalahan yang sangat pahit dan belum ada kesempatan untuk melakukan pembalasan. Demirezen menunggu waktu yang tepat, termasuk keinginan untuk menjajal kejuaraan dunia kelas berat.
Demirezen sekarang menjadi salah satu petinju paling popular di Turki, setelah nama Avni Yildirin turun menyusul kegagalannya merebut gelar juara dunia WBA Super dan WBC kelas menengah super melawan Saul Canelo Alvarez. Yildirim tumbang pada roncde keemapt di tangan Canelo, yang terjadi di Hard Rock Stadium, Miami Gardens, 27 Februari 2021.
Ali Eren Demirezen adalah kelahiran Samsun, Turki, 2 April 1990. Sudah berumur 32 tahun, Demirezen cukup lama melanglang buana di tinju amatir.
Selama bertahun-tahun, Demirezen menjadi andalan kelas berat untuk negaranya. Ia bertanding untuk kejuaraan dunia amatir di Almaty 2013 dan harus tersingkir di babak pertama.
Dua tahun kemudian, Demirezen mengikuti kejuaraan tinju amatir Eropa di Samokov, Bulgaria, dan tersingkir di pertandingan perempart final.
Pada tahun 2015, Demirezen mengikuti kejuaraan dunia tinju amatir di Doha, Qatar, dan lagi-lagi tersingkir di perempat final melawan Joe Joyce (Inggris).
Turki terus mendorong Demirezen sampai akhirnya bisa tampil di Olimpiade Musim Panas 2016. Sayang, Demirezen gagal merebut medali.
Pulang dari Olimpiade Rio, Demirezen memutuskan masuk tinju profesional pada saat ia berumur 26 tahun. Debut pronya mengalahkan Patrick Kowoll melalui TKO pada ronde pertama dari rencana empat ronde, yang terjadi di Hamburg, Jerman, 15 Oktober 2016.
Sepanjang hampir enam tahun karir tinju pronya, Demirezen telah memiliki sabuk juara kelas berat Eropa WBO. Demirezen menang TKO ronde kedua dari rencana sepuluh ronde atas Nikola Milacic di Hamburg, 13 Maret 2021. (finon manullang / sumber: boxingscene.com / fightnews.com / foto oleh stephanie trapp, nabeel ahmad)