Rondeaktual.com – Oleh Finon Manullang
Novita Sinadia, 25 tahun, terbilang salah satu petinju wanita paling sukses di era pandemic COVID-19.
Disebut “paling sukses” karena Novita mengawalinya dari yang paling pahit. Dia harus menderita selama berbulan-bulan untuk mempertahankan disiplin tinggi. Tidak ada waktu kosong untuk bersenang-senang. Semua habis untuk latihan, yang pada akhirnya menghasilkan medali emas kelas bantam putri Pekan Olahraga Nasional (PON) XX/2021 Papua.
Novita memulainya dari sebuah desa yang jauh dari keramaian Ibu Kota, yaitu Desa Mekar Perigi, Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Dia dan kawan-kawannya berlatih di HS Boxing, sebuah sasana tinju yang awalnya berdiri di atas rumput liar dan di bawah pohon mangga yang tidak pernah berbuah dan di depan sebuah villa, yaitu Villa HS Boxing.
Dari sana Novita Sinadia –kelahiran Manado, Sulawesi Utara, 30 Agustus 1996—berangkat menuju perebutan tiket PON Papua.
Pada pertandingan pertamanya untuk Pra PON Wilayah Tengah dan Wilayah Timur, yang berlangsung di Lapangan Kie Raha, Ternate, Maluku Utara, 20-26 September 2019, Novita langsung menyingkirkan calon kuat untuk juara dan merupakan andalan utama Nusa Tenggara Barat, Karmila.
Setelah mengalahkan Karmila, Novita terus melangkah dan mengalahkan mantan petinju pelatnas asal Maluku, Femmy Benamen. Di semifinal, Novita mengalahkan Adistria Oliana (Kalimantan Selatan). Di final, Novita mematahkan ambisi dan harapan terbaik Nusa Tenggara Timur, Sherly Kase. Novita merebut medali emas kelas bantam.
Padahal, Novita bukan petinju kelas bantam 54 kilogram. Novita adalah petinju kelas terbang 51 kilogram. Tetapi, oleh trio pelatih DKI –Hugo Gosseling, Bayu Anggoro, Fadly Siregar—secara berani mendorong Novita bertanding sampai kelas bantam dan sukses merebut medali emas Pra PON Ternate 2019.
COVID-19 menunda penyelenggaraan PON Papua dari 2020 menjadi 2021, yang memberikan medali emas kelas bantam untuk Novita Sinadia, dari Mama Manado dan Papa Sangir.
Novita menyebut medali emasnya bukan didapat dari asal bertanding. Dia harus menghadapi lawan ketika kakinya mengalami masalah.
Peserta kelas bantam PON Papua diikut sembilan petinju. Setelah memperoleh bye, Novita membuka kemenangan 5-0 atas Hindriawati Haer (Sulawesi Selatan). Di semifinal, Novita mengalahkan seniornya Veronica Nicolaas (Sulawesi Utara). Di final, Novita kembali menghapus harapan Karmila (Nusa Tenggara Barat). Final PON berlangsung di GOR Cendrawasih, Jayapura, Rabu, 13 Oktober 2021.
Ternyata, medali emas PON Papua itulah yang mengantar Novita bergabung dengan Tim Pelatnas SEA Games XXXI, yang akan berlangsung selama 11 hari di Hanoi, Vietnam, dari 12 hingga 23 Mei 2022.
Novita yang ideal bertanding di kelas terbang 51 kilogram, untuk SEA Games 2022 akan bertanding di kelas bulu 57 kilogram. Dia akan berjuang ekstra untuk meraih prestasi tertinggi.
Bagaimana perasaan Novita, setelah menerima surat dari Pertina untuk segera bergabung dengan Pelatnas SEA Games?
“Senang, itu sudah pasti. Novita sekarang menjalani tc (training center) dan kalau sparring sama teman-teman petinju yang tc di sini (Desa Mekar Perigi). Ada kak Kornes (Kornelis Kwangu Langu, paling senior di pelatnas SEA Games Hanoi).”
Ini merupakan SEA Games kedua untuk Novita?
“Iya betul. Rasanya senang, karena masih diberikan kesempatan buat ikut SEA Games lagi. Saya akan berusaha untuk memberikan yang terbaik.”
PERJALANAN MEDALI
NOVITA SINADIA
Tahun 2021: Medali emas kelas bantam PON XX/2021 Papua.
Tahun 2019: Medali emas kelas bantam Pra PON Ternate Wilayah Timur dan Wilayah Barat.
Tahun 2019: Medali perak kelas terbang di Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Tahun 2018: Medali perak kelas terbang dan terpilih petinju favorit Kejurnas Lampung.
Tahun 2017: Medali emas kelas terbang dan terpilih petinju favorit Piala Kapolda Metro Jaya, membawa pulang hadiah sebuah sepeda motor.
Tahun 2016: Tersingkir di babak penyisihan kelas terbang PON XIX di Pelabuhan Ratu, Sukabumi. Novita kalah di tangan Sherly Kase (Nusa Tenggara Timur).
Tahun 2015: Medali emas STE Medan.
Tahun 2011: Medali emas dan terpilih Best Boxer Piala Mangindaan di Manado.
TENTANG
NOVITA SINADIA
Nama: Novita Sinadia.
Lahir: Tobelo, Maluku Utara, 30 Agustus 1996.
Usia: 25 tahun.
Mulai bertinju: Usia 14 tahun, berlatih di RE Boxing, Desa Watutumou, Kecamatan Kalawat, Kabupaten Minahasa Utara, Provinsi Sulawesi Utara.
Sekarang berlatih di: HS Boxing Camp, Desa Mekar Perigi, RT 02 RW 03 Nomor 105, Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat.
Tempat tinggal: HS Boxing Camp Ciseeng, asrama atlet tinju Pelatnas SEA Games XXXI/2022 Hanoi, Vietnam. (finon manullang)
[youtube-feed]