Rondeaktual.com – Pesta Olahraga Asia Tenggara 2025 [SEA Games XXXIII] sudah dekat. Pesta multi olahraga akan dipusatkan di tiga kota besar di Thailand [Bangkok–Chonburi–Songkhla] mulai 9 Desember hingga 20 Desember 2025.
Di tengah gelombang dua kubu yang terbelah, Indonesia mengirim 14 petinju dan menjadi 15 termasuk petinju remaja [youth] Mars De Volta yang tidak masuk dalam tim Pelatnas SEA Games dan tidak ikut bertanding.
Sangat Menarik, Profil Petinju Pelatnas
- Merlin Tomatala [Papua Barat], kelas 48 kilogram putri, juara Seleksi Nasional [Seleknas] Jakarta, Juli 2025. Seleknas menjadi syarat masuk Pelatnas SEA Games 2025.
Merlin memiliki pengalaman panjang tiga kali mengikuti Pekan Olahraga Nasional [PON].
Baca Juga
Advertisement
PON Jabar 2016, Merlin merebut medali perunggu kelas 48 kg. PON Papua 2020, Merlin gagal medali setelah tersingkir melawan petinju tuan rumah Hana Kendy dari Papua. PON Aceh-Sumatera Utara 2024, Merlin merebut medali emas kelas 48 kg, dalam final mengalahkan musuh besarnya Endang dari Nusa Tenggara Barat.
- Israellah Saweho [Sulawesi Utara], kelas 50 kilogram putri, juara Seleknas 2025.
Israellah pemegang medali emas PON 2024, setelah mengalahkan petinju tuan rumah Zalza Amoragam (Sumatera Utara). Zalza adalah adik dari juara PON Jabar asal Maluku Utara, Sunan Amoragam.
Israellah adalah anak dari pasangan “Emas PON Kalimantan Timur 2008” Bonyx Saweho-Pengky Simbar. Bonyx emas dari tinju dan Pengky emas dari pencak silat.
Baca Juga
Advertisement
- Alfianita Manopo [Jawa Barat], kelas 54 kilogram putri, juara Seleknas 2025.
Alfianita bukan saja menyimpan bakat besar tetapi disiplin dan kemauan untuk tinju sangat luar biasa. Belajar tinju sejak masih Sekolah Dasar. Adrianus Manopo [ayah sekaligus pelatihnya] membawa dua anaknya [Alfianita dan Michael Manopo] menjalani latih tanding di markas Marinir, Cilandak, dengan cara naik angkutan kota sambung-menyambung dari Bekasi. Tinju mengantar Alfianita menjadi Wanita Angkatan Udara [Wara]. Sementara, sang kakak Michael masuk TNI AU juga lantaran karier tinju sebagai juara.
- Yuliana Pudi [Jawa Barat], kelas 57 kilogram putri, juara Seleknas 2025.
Yuliana memulai tinju dari usia muda sampai juara bersama pelatih Marten Surati di Kota Bekasi. Dalam final Seleknas, Yuliana mengalahkan harapan DKI Nurul Nukuhehe.
- Nabila Maharani [Lampung], kelas 57 kilogram putri, juara kelas ringan Seleknas 2025.
Untuk menghadapi SEA Games, pelatih mendaftarkan Nabila sebagai kelas bulu.
Baca Juga
Advertisement
Nabila mulai menarik perhatian ketika merebut medali perak kelas 48 kg, setelah kalah di final melawan Endang (Nusa Tenggara Barat). Pada PON 2024, Nabila merebut medali perunggu kelas 57 kg.
- Maria Manguntu [Sulawesi Utara], kelas 60 kilogram putri, juara kelas 67 kilogram Seleknas 2025.
Untuk menghadapi SEA Games 2025, Maria akan bertanding di kelas ringan. Turun sebanyak itu tidak menjadi masalah. Pada PON 2024, ia gagal medali di kelas bulu, 57 kg, kalah babak “8 besar” di tangan Ratna Sari Devi [DKI Jakarta].
- Huswatun Hasanah [DKI Jakarta], kelas 63 kilogram putri, juara Seleknas 2025.
Huswatun adalah wanita tangguh asal Taliwang, Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat, pemegang medali perunggu kelas ringan Asian Games 2018 dan medali perak kelas ringan Kejuaraan Asia 2019.
Baca Juga
Advertisement
Huswatun mengguncang tinju wanita Indonesia ketika secara kontroversial kalah melawan Julian Patty [Maluku] dalam final PON Jabar 2016.
PON Papua 2020, Huswatun merebut medali emas kelas ringan, dalam final mengalahkan Erniati Ngongo (Nusa Tenggara Timur).
PON Aceh-Sumatera Utara 2024, Huswatun merebut medali emas kelas welter ringan, dalam final mengalahkan Dominika Bayo (Nusa Tenggara Timur).
Baca Juga
Advertisement
Ini adalah SEA Games ketiga bagi Huswatun dan berharap datang medali emas.
- Dio Koebanu [Nusa Tenggara Timur], kelas 48 kilogram putra, juara Seleknas 2025.
Dio adalah pemegang medali perak SEA Games Kamboja 2023. Pada PON 2024, Dio merebut medali emas 48 kg, setelah dalam final mengalahkan fighter sejati Exel Karimela [Sulawesi Utara].
Baca Juga
Advertisement
- Vicky Tahumil Jr [Sulawesi Utara], kelas 51 kilogram putra, juara Seleknas 2025.
Vicky Tahumil Jr petinju muda sedang naik daun. Ia adalah putra Vicky Tahumil [Sulawesi Utara], yang pernah masuk tinju pro dan berhasil menembus peringkat 2 dunia WBA kelas terbang ringan.
- Flanuari Daud [Nusa Tenggara Timur], kelas 54 kilogram putra, juara Seleknas 2025.
Flanuari pemegang medali perunggu kelas bantam PON Aceh-Sumatera Utara 2024. Dalam semifinal, Flanuari kalah melawan Yosua Masihor, yang akhirnya merebut medali emas.
- Gill Mandagie [DKI Jakarta], kelas 57 kilogram putra, juara Seleknas 2025.
Gill, kidal asal dari Desa Kema, Kauditan, Minahasa Utara, Sulawesi Utara. Menurut pengakuan ibunya, kakek Gill adalah tentara Jepang yang tinggal di Kema. Tinju mengantar Gill masuk TNI AU.
Baca Juga
Advertisement
- Mars de Volta [Banten], kelas 57 kilogram putra.
Volta bukan petinju pelatnas, karena tidak juara Seleknas 2025. Tetapi konon ada sesuatu [terutama umurnya masih muda] mendorongnya masuk tim Pelatnas SEA Games.
- Asriudin Tapalaola [DKI Jakarta], kelas 60 kilogram putra, juara Seleknas 2025.
Asriudin mulai melejit ketika mengambil medali emas kelas bulu PON 2024, setelah mengalahkan Nolfi Engkeng [Sulawesi Utara]. Pada SEA Games Kamboja 2023, Asriudin merebut medali perak, setelah dalam final kalah di tangan petinju Filipina, Ian Clark Bautista.
Jekri Riwu [merah] harapan kelas welter. [Foto Ronde Aktual, saat Prapon I Makassar]
Baca Juga
Advertisement
- Jekri Riwu [Bali], kelas 67 kilogram putra, juara kelas welter Seleknas 2025.
Jekri adalah pemegang medali perunggu kelas welter ringan [64 kilogram] PON Papua 2020, di semifinal kalah melawan Farrand Papendang [Sulawesi Utara]. Pada PON Aceh-Sumatera Utara 2024, Jekri merebut medali perak kelas welter ringan [63,5 kilogram], setelah lagi-lagi kalah di tangan Farrand Papendang.
- Maikhel Muskita [Jawa Barat], kelas 80 kilogram putra, juara Seleknas 2025.
Maikhel belum terkalahkan di dalam negeri. Mulai dari Kejurnas Yunior & Youth di Kupang 2017 kelas welter hingga Seleknas 2025 kelas berat ringan, selalu menjadi pemenang. Merebut medali emas kelas menengah PON Papua dan medali emas kelas penjelajah PON Aceh-Sumatera Utara.
- Sultan Sapta, manajer
- Khamanit Nareerakst, pelatih asal Thailand.
- Hermensen Ballo, pelatih asal Nusa Tenggara Timur.
- Alberto Alfons, pelatih asal Jawa Barat.
- Patrick Timbowo, pelatih asal Sulawesi Utara.
Itulah daftar petinju dan pelatih Indonesia untuk menghadapi SEA Games ke-33 di Thailand, 9- Desember 20 Desember 2025.
Baca Juga
Advertisement
Kira-kira, berapa medali emas yang akan direbut oleh petinju Indonesia pada SEA Games 2025?
Finon Manullang, menulis dari Desa Tridayasakti, Jawa Barat
Baca Juga
Advertisement