Rondeaktual.com
Amelia Lontoh Laning, 30 tahun, adalah putri dari pelatih tinju senior Marthen Lontoh. Amelia mengawali karir tinju amatirnya di sasana tinju Benny Tengker (Benteng) AMI/ASMI Jakarta, sasana tinju paling popular pada akhir dekade 70-an. Sang ayah juga berlatih dan dibesarkan di sasana tersebut.
Amelia Lontoh sekarang sedang bekerja di Indramayu, Jawa Barat, sambil menunggu kesempatan datangnya jadwal pertandingan.
Sepanjang karir amatirnya, Amelia pernah dua kali merebut medali perunggu melalui PON XVII/2008 Kalimantan Timur dan PON XVIII/2012 Riau.
Dua PON terakhir –PON XIX/2016 Jawa Barat dan PON XX/2021 Papua—Amelia absen.
Menurut Marthen Lontoh, Amelia mewakili Kalimantan Timur setelah terjadi kesepakatan pembayaran uang pindah. Tetapi, nilai transfer yang sudah disepakati mencapai Rp 85 juta, dilanggar.
“Sekarang anak saya, Amelia, di usia terakhirnya ingin tampil di PON XXI/2024 Aceh-Sumatera Utara,” kata Marthen Lontoh. “Dia juga membutuhkan pekerjaan.”
Bagi Amelia, jika pintu masih terbuka, ia siap habis-habisan untuk merebut tiket PON. “Di usia terakhir, saya sangat termotivasi untuk merebut medali PON Aceh-Sumut. Usia saya sudah 30 dan ini adalah usia terakhir dalam karir tinju saya. Tidak mungkin juga saya main tinju terus sampai usia 35,” kata Amelia.
TINJU PROFESIONAL
Di tahun yang lalu atau sebelum era COVID-19, seorang promotor membutuhkan petinju wanita. Marthen Lontoh mengajukan nama Amelia Lontoh.
Sayang rencana tersebut belum matang. Tinju pro sendiri mengalami “kematian” akibat pandemic COVID.
“Sekarang saya melihat tinju pro mulai dipertandingkan lagi. Apakah promotor masih memerlukan petinju wanita?” tanya Marthen.
Beberapa makelar yang biasa mengirim petinju Indonesia bertanding ke luar negeri, mulai mendekati Marthen Lontoh agar bersedia melepas Amelia ke tinju pro.
Marthen ditawari sekian dolar bahkan sampai 2.000 dolar AS untuk bertanding di luar negeri.
Namun sekali lagi, pandemic COVID masih menutup jalan bagi petinju Indonesia yang hendak bertanding di luar negeri. Sekarang ada ratusan petinju pro Indonesia yang antre menunggu panggilan kontrak pertandingan ke Thailand, Filipina, Jepang, Australia, dan negara lain.
PERJALANAN TINJU AMATIR AMELIA LONTOH LANING
1. Tahun 2005, mengikuti Kejuaraan Nasional tinju wanita pertama yang diselenggarakan Pertina di Medan, dengan hasil merebut medali emas dan terpilih petinju favorit. Amelia mewakili Pengprov Pertina DKI Jakarta era Ketua Robert Lumampow.
2. Tahun 2006, Amelia mencatat hasil yang bagus ketika merebut medali emas dan terpilih petinju terbaik Kejurnas Junior & Youth 2006 Palangkaraya, Kalimantan Tengah.
3. Tahun 2008, Amelia merebut medali perunggu kelas terbang PON XVII/2008 Kalimantan Timur. Amelia mewakili Pertina Kalimantan Timur.
4. Tahun 2010, Amelia merebut medali perak Kejurnas Elite Women`s Aceh 2010. Kalimantan Timur.
5. Tahun 2012, Amelia merebut medali perunggu kelas terbang PON XVIII/2012 Riau. Amelia mewakili Kalimantan Timur.
6. Tahun 2013, Amelia memenangkan pertandingan duel meet Piala Kasau 2013 dan terpilih petinju terbaik.
7. Tahun 2013, Amelia merebut medali perak STE Medan. Amelia mewakili Pertina Kalimantan Timur.
8. Tahun 2014, Amelia merebut medali perunggu STE Mataram.
9. Tahun 2014, Amelia merebut medali perunggu Piala Wakil Presiden Republik Indonesia di Jambi.
10. Tahun 2017, Amelia merebut medali perunggu Piala Kapolda Metro Jaya. Amelia mewakili Pertina Kabupaten Bogor.
11. Tahun 2018, Amelia merebut medali perunggu kelas terbang Porda Jabar di Bogor. Amelia mewakili Pertina Kabupaten Bogor.
Sebelum menuju Pra PON atau janji masuk tinju pro, Amelia masih ingin menghadapi Porprov Jawa Barat, yang menurut rencana diselenggarakan di Subang, Juli 2022.
Mau ikut daerah mana, Amelia belum bisa memastikan. (finon / foto: istimewa)