Ifan Pioh Teringat Dua Simangunsong Mengalahkannya di PON Jakarta

IFAN PIOH DENGAN DEPE BINI
Ifan Pioh, mantan petinju kelas welter, kelas mengah ringan, dan kelas menengah. [Foto: Istimewa]

Rondeaktual.com – Ifan Wellem Pioh, 55 tahun, adalah seorang juara tinju amatir yang baik dan pribadi yang baik pula. Ia berasal dari daerah penghasil petinju terbaik, yaitu Tomohon, Sulawesi Utara.

Karier tinju Ifan Pioh sangat progresif. Berkembang dengan cepat ketika ia memilih bergabung dengan sasana AMI/ASMI, Pulomas, Jakarta. Ia berkali-kali menjadi juara dan menjadi wakil Indonesia di pertandingan internasional.

Ifan Pioh sangat favorit bukan saja lantaran ketampanannya tetapi gaya bertinjunya enak ditonton. Penggemarnya banyak.

Advertisement

Ifan telah bertanding ke mana-mana, mengikuti Kejuaraan Nasional, Sarung Tinju Emas, Pekan Olahraga Nasional, Piala Presiden RI di Jakarta.

Ifan Pioh sangat dikenal sebagai seorang petinju, seorang pengusaha, dan seorang politikus. Ia termasuk salah satu pendiri partai politik. Partai besar.

Tetapi bila bertemu di sekitar arena pertandingan tinju, Ifan Pioh tidak pernah menyebut dirinya sebagai pengusaha maupun pendiri partai. Ia seolah bukan seorang politikus. Ia selalu berbicara dengan bahasa tinju, yang membuat sauna menjadi nyambung.

Advertisement

“Kalau boleh sedikit cerita, saya punya cerita menarik,” kata Ifan Pioh, kelahiran Tomohon, Sulawesi Utara, 11 Juni 1970. “Pada PON pertama saya [PON XII/1989 Jakarta], saya gagal di kelas welter, kalah melawan Franklyn Simangunsong dari Sumatera Utara. Tersingkir di babak penyisihan. Tidak mendapat medali. Pada PON kedua [PON XIII/1993 Jakarta], saya naik kelas dan masuk final. Pada pertandingan final, saya lagi-lagi kalah di tangan Simangunsong Sumatera Utara. Kali ini kalah melawan adiknya Frankly, Hendrik Simangunsong dalam kelas menengah ringan. Saya merebut medali perak. Hendrik medali emas.”

Itulah cerita tentang perjalanan tinju masa lalu Ifan Pioh dua kali mengikuti pertandingan PON di Jakarta.

PON XIII/1993 Jakarta, Kelas Menengah Ringan, 71 Kilogram

  • Medali emas: Hendrik Simangunsong, Sumatera Utara.
  • Medali perak: Ifan Wellem Pioh, DKI Jakarta.
  • Medali perunggu: Samuel Mongkau, Sulawesi Selatan.
  • Medali perunggu: La Atta, Maluku.

IFAN WELLEM PIOH FBIfan Wellem Pioh.

Advertisement

IFAN PIOH SMILE

Pelatih yang Pernah Menangani Ifan Pioh, antara lain

  • Nico Pioh [ayahanda tercinta] bersama Udeng Kaunang, di Tomohon.
  • Johny dan Jootje Waney, di Minahasa.
  • Frans VB, Ferry Moniaga, Chris Rotinsulu, di Benteng AMI/ASMI Jakarta.
  • Nasir Khan, Boy Kelung, Ucok Sitompul, di Pelatda DKI Jakarta.
  • Zulkaryono Arifin, Helmut Kruger [Jerman], Ferry Moniaga, Ronny Sigarlaki, Johny Waney, Mika Tobing, Hidayat Sukabumi, Trotman Kuba, dll, di Pelatnas.

Pada tahun 1989, Ifan Pioh mulai menjalani panggilan pelatnas. Bersama Timnas tinju Indonesia, Ifan Pioh berbulan-bulan latihan di Cottbus, Jerman, tahun 1990, 1991, dan 1993. *