Rondeaktual.com – Petinju pro kelas welter Indonesia, Rivo Kundimang sangat menyayangi Reyne Kundimang, adik Rivo yang sekarang sedang menjalani latihan bersama Pengurus Besar Tinju Indonesia [Perbati].
“Reyne adalah harapan terbaik keluarga,” kata Rivo Kundimang, tentang adiknya. “Dia satu-satunya adik perempuan yang masih mungkin untuk memberikan yang terbaik bagi tinju amatir. Kalau saya dan Reynold [adik Rivo yang juga petinju pro kelas ringan] sudah tidak mungkin. Kita ini sudah hancur-hancuran. Sudah sulit untuk mendapatkan prestasi, apalagi tinju pro sekarang sudah jarang pertandingan. Kita hanya berharap bisa bertanding di luar negeri untuk mencari uang, bukan prestasi. Kita main di luar tidak mungkin menang. Mereka [promotor] sengaja cari petinju yang kalah.” Rivo dan Reynold bergabung dengan sasana tinju Victory Target Jakarta.
Sebelum bergabung ke HS Boxing Camp Ciseeng [pusat latihan tinju], Reyne adalah petinju yang berlatih di Phanter Boxing Camp Manado bersama pelatih Jootje Mada.
Baca Juga
Advertisement
“Setelah coach Mada meninggal, Arman Maabuat meneruskan pelatihan termasuk melatih adik saya. Coach Arman yang mendorong Reyne supaya naik ring. Coach Arman juga yang menitipkan adik saya ke Coach Marten Surati di Bekasi. Terima kasih, coach Marten ada jaga adik di Bekasi,” ujar Rivo Kundimang, yang selama menekuni tinju pro pernah menjadi juara Indonesia, juara IBF Asia, juara WBA Asia.
“Reyne Kundimang adalah adik keenam dari tujuh bersaudara. Kalau Reynold adik keempat.” Rivo mengaku senang mendengar kemajuan tinju yang ada pada diri Reyne Kundimang.
“Kami selalu komunikasi. Sebelum masuk Pelatnas Perbati, dia suka datang [ke Jalan Kartini, Jakarta Pusat, tempat Rivo]. Sebelum datang dia bilang, nanti pulang kasih ongkos ya. Waktu itu dia tidak pegang uang. Sekarang mungkin sudah ada uang dari gaji Pelatnas Perbati,” kata Rivo.
Baca Juga
Advertisement
Kesempatan Terbaik untuk Mengejar Prestasi
Rivo Kundimang mengaku mengontrol sang adik dari jauh. “Saya sudah bilang, biar tetap fokus latihan karena sekarang adalah kesempatan terbaik. Jangan sia-siakan. Saya tahu, dia yang terbaik di keluarga kita atau kakak-beradik ini [Rivo dan Reynold]. Dia harapan keluarga. Dia kemarin masuk PON Aceh-Sumatera Utara. Itu saya sangat bersyukur sekali, karena dia satu-satunya di antara kita kakak-beradik yang masih bertahan di amatir. Adik saya menangis ketika gagal merebut medali [kalah di pertandingan 8 besar melawan tuan rumah Zalza Nabila Amoragam]. Saya bilang, jangan menangis. Kamu bisa bertanding di PON sudah bagus. Kamu bisa ambil di PON berikutnya, asal betul-betul latihan.”
Motivasi yang hebat dari seorang kakak bernama Rivo Kundimang.
Baca Juga
Advertisement
Tinggalkan Komentar..