Jack Siahaya Bergabung dengan Asosiasi Tinju Indonesia

JACK SIAHAYA COVER
Kidal Jack Siahaya, mantan petinju era mendiang promotor A Seng Herry Sugiarto. [Foto: Istimewa]

Rondeaktual.com – Mantan juara Indonesia kelas terbang southpaw Jack Siahaya, 54 tahun, siap meneruskan karier wasit/hakim bersama Asosiasi Tinju Indonesia [ATI].

Jack Siahaya sudah memulainya ketika ATI menjadi ofisial ring untuk pertandingan Superstar Knockout bersama promotor Sultan Sapta di Jakarta Convention Center, 9 Agustus 2025.

Dalam debutnya bersama ATI, Jack Siahaya mendapat tugas hakim, belum ditugaskan sebagai wasit.

Advertisement

Sebelum bergabung ATI, Jack Siahaya sudah bergabung dengan komisi tinju yang lain dan dipercaya menjadi wasit/hakim internasional. Suatu ketika terjadi masalah di dalam ring, seorang Inspektur Pertandingan [IP] mencari muka dengan mendukung kemenangan salah satu petinju. Sikap berlebihan dari IP tersebut mendapat kecaman dari hampir semua insan tinju. Jack Siahaya dibekukan dari badan tinju yang lama, yang dianggapnya terlalu ribet.

“Saya tidak setuju dengan statement IP di dalam ring [untuk pertandingan Silem Serang versus Andika Sabu]. Itu seharusnya tidak boleh terjadi. Bagi saya, semua sudah berlalu dan saya anggap IP tersebut sudah selesai. Tidak perlu diceritakan lagi. Sudah tutup buku. Sekarang saya bergabung dengan ATI,” kata Jack Siahaya.

JACK SIAHAYA 12 AGUSTUS 2025TENTANG JACK SIAHAYA

Nama: Josias Siahaya.

Advertisement

Nama ring: Jack Siahaya.

Gaya bertinju: Southpaw [tangan kanan di depan dan tangan kiri di belakang].

Lahir: Tuhaha, Saparua, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku, 16 April 1971.

Advertisement

Usia: 54 tahun.

Prestasi: Juara Indonesia kelas terbang dan kelas bantam yunior.

Sasana: Tonsco Boxing Camp Jakarta kemudian Amphibi Boxing Camp Jakarta.

Advertisement

Nama istri: Lidya Mulyati Siahaya.

Nama anak: Victor Urbanus Siahaya, Bernada Naftalia Siahaya, Coryntuen Samantha Siahaya, dan Daniel Jack Siahaya Jr.

Domisili: Ragunan Pasar Mingu RT 08 RW 014, Jakarta Selatan.

Advertisement

Pekerjaan: Swasta, wasit/hakim.

Bayaran termurah: Rp 20.000 era tinju PRJ.

Bayaran termahal: 12.000 dolar AS, perebutan gelar juara dunia WBA kelas terbang super atau sama dengan kelas bantam yunior, Bangkok, 10 November 1996.

Advertisement

Foto: Istimewa