Rondeaktual.com – Boido Simanjuntak adalah mantan juara Indonesia dari Cimanggis Depok, Jawa Barat. Karier tinjunya sempat bagus bersama mendiang pelatih Jimmy Chiu. Bertanding dari kota ke kota. Laris manis.
Suatu ketika, Simanjuntak memutuskan berpisah dengan pelatihnya. Ia memilih menetap di Tanjungbalai, Asahan, Sumatera Utara. Sampai sekarang.
Di “Kota Kerang”, Simanjuntak meneruskan kariernya tanpa pelatih tanpa manajer. Ia memanfaatkan media sosial untuk mencari pertandingan. Mempromosikan diri sendiri kepada promotor dalam dan luar negeri. Dengan cara seperti itu, mandiri tanpa bergantung kepada orang lain, Simanjuntak bisa menghemat uang pendapatan bertandingnya sampai 40%.
Baca Juga
Advertisement
Seiring bertambahnya usia, kariernya mulai sulit menembus para pesaing muda. Eranya sudah lewat, namun dirinya tetap mempromosikan Tanjungbalai.
Simanjuntak menjadi lelaki satu-satunya ikut membesarkan Tanjungbalai melalui olahraga tinju. Berharap uluran tangan dari pemerintah maupun pengusaha setempat.
Perjuangan Simanjuntak tidak mudah. Meski jauh dari sponsor, Simanjuntak pantang “lempar handuk” alias menyerah.
Baca Juga
Advertisement
Sambil terus berlatih sendiri dan mencari pertandingan, Simanjuntak membesarkan anak-anaknya. Ketika tinju mendapat serangan matisuri, Simanjuntak membuka usaha dengan cara berjualan di pasar tardisional.
Simanjuntak terkenal dengan julukan “juragan nanas”, mengingat salah satu jualannya yang paling laku keras adalah buah nanas.
Bila hari mulai senja, Simanjuntak harus meninggalkan jualannya untuk menjalani latihan rutin di sekitar pasar.
Baca Juga
Advertisement
Apa boleh buat, ia harus berlatih di atas ruang terbuka yang mungkin saja kurang sehat bagi paru-paru manusia. Orang-orang yang seliwer di sekitar pasar banyak yang memilih menghentikan langkahnya untuk menonton gerak tinju yang diperlihatkan sang juragan nanas.
Cara latihan terbelakang versi Simanjuntak turun ke anak-anaknya. Ia melatih anak-anaknya di pasar. Simanjuntak tidak peduli apa kata orang. Banyak pengendara yang harus menepi. Mereka melihat dan mendengar “bahasa tinju” yang terucap dari mulut sang pelatih.
Beberapa tahun kemudian, Simanjuntak pergi ke sekolah untuk mengurus izin libur kemudian membawa anak-anaknya bertanding ke Boxing Karno Fight III di Sidorejo Medan Tembung, Sumatera Utara, akhir pekan lalu, .
Baca Juga
Advertisement
Promotor Sikkat Pasaribu, Boido Simanjuntak, dan wasit Oki Abibakrin. [Foto: Ronde Aktual]
Baca Juga
Advertisement
Trio Simanjuntak Jr
- Chaka Trison Simanjuntak, kelahiran 2017.
- Chiko Amora Simanjuntak, kelahiran 2015.
- Choky Pratama Simanjuntak, kelahiran 2011.
“Terima kasih anak-anakku. Kalian telah melewati pengalaman yang berharga,” kata Boido Simanjuntak.
“Choky Pratama Simanjuntak menang angka. Chiko Amora Simanjuntak menang angka. Chaka Trison Simanjuntak menang TKO ronde pertama. Itu laporan dari saua untuk Rondeaktual.com,” katanya.
Luar Biasa trio Simanjuntak Jr. Luar biasa juga Boido Simanjuntak dalam olahraga ini. Semoga kelak trio Simanjuntak Jr menjadi atlet Tanjungbalai yang berprestasi.
Baca Juga
Advertisement