Rondeaktual.com – Petina lahir dari kerja total dan loyalitas sejati Letkol CPM Sudharto Sudiono. Sudharto sangat terkenal di kalangan pengurus dan petinju pada masa itu. Secara berani Sudharto berhasil menggalang kekuatan untuk melahirkan Persatuan Tinju Amatir Nasional (Pertina), yang sekarang lebih dikenal sebagai Persatuan Tinju Amatir Indonesia (Pertina).

Tidak harus menunggu waktu yang lama, Association International de Boxe Amateur [AIBA], segera mengakui keberadaan Pertina sebagai organisasi tinju amatir satu-satunya di Tanah Air. AIBA adalah badan tinju yang menaungi tinju amatir di dunia. Sekarang AIBA sudah berubah menjadi International Boxing Association (IBA).

Pada tanggal 30 Oktober 1959 Pertina resmi menjadi anggota AIBA.

Tanggal tersebut, 30 Oktober 1959, ditetapkan sebagai hari lahirnya Pertina.

Meski Sudharto Sudiono adalah pendiri Pertina, namun saat pembentukan pengurus sementara, yang ditunjuk sebagai Ketua Pertina adalah Komisaris Polisi Kaboel Hadijanto. Ketika itu Sudharto Sudiono menjalankan pendidikan Sekolah Staf dan Komando (Sesko) Angkatan Darat (AD) di Bandung. Pada Kongres Pertina yang pertama, Sudharto Sudiono menjadi Ketua Pertina.

Untuk menyambut lahirnya Pertina, pada bulan November 1959 diadakan pertandingan tinju amatir yang pertama di Stadion Ikada, Jakarta.

Ikada merupakan singkatan dari Ikatan Atletik Djakarta, yang terletak di kawasan Monumen Nasional (Monas). Stadion Ikada dibangun pada tahun 1951 dan diruntuhkan pada tahun 1963, yang sekarang menjadi Monas. Stadion olahraga pindah ke Senayan, yang sekarang dikenal sebagai Gelora Bung Karno.

Marsekal Saleh Basarah

Sepanjang perjalanan tinju amatir, Pertina telah melahirkan sejumlah nama besar yang sangat populer, baik sebagai pengurus maupun sebagai atlet.

Dalam kepengurusan Pertina, masyarakat luas telah mengenal nama Marsekal Saleh Basarah, yang menjadi Ketua Umum Pengurus Besar (PB) Pertina 1971-1988. Saleh Basarah tiga kali menjabat ketua umum. Namanya melekat kuat di setiap hati insan tinju. Beliau sangat dihormati dan dipandang sebagai Bapak Tinju Amatir.

Sementara, Ketua Umum PB Pertina yang pertama adalah Sudharto Sudiono, yang terpilih aklamasi melalui Kongres Pertina yang pertama di Makassar, Sulawesi Selatan, tahun 1960. Masa kepengurusan dibatasi satu tahun. Setelah Saleh Basarah menolak meneruskan kepengurusan, Ketua Umum PB Pertina berikutnya adalah:

• Letjen TNI Sahala Radjagukguk

• Mayjen TNI Paul Toding.
• Mayjen TNI Sang Nyoman Suwisma.
• Mayjen TNI (Mar) Nono Sampono.
• Setya Novanto.
• Reza Ali.
• Irjen Pol Johni Asadoma.
• Mayjen TNI (Purn) Komaruddin Simanjuntak.
• Hillary Brigitta Lasut.

Finon Manullang