Yance Rahayaan: Finon Manullang Membesarkan Nama Saya di Tinju Tanah Air

YANCE RAHAYAAN BOGOR MINGGU 13 OKTOBER 2024
Yance Rahayaan, suatu malam di atas ring GOR Laga Satria, Pakansari, Cibinong. [Foto: Ronde Aktual]

Rondeaktual.com – Promotor Yance Rahayaan baru saja mengirim “pujian selangit”, yang menyebut Finon Manullang membesarkan namanya di dunia tinju Tanah Air. Luar biasa kata-kata manis seorang kidal Yance Rahayaan.

Selain promotor, Yance Rahayaan adalah seorang mantan petinju junior lightweight dari Scorpio Boxing Camp Jakarta. Setelah berhenti tinju, lelaki berdarah Maluku ini juga pencetus berbagai organisasi dan menggelar seribu sabuk emas, seperti;

  • Mendirikan organisasi Petinju dan Pelatih.
  • Berkali-kali mendirikan badan tinju baru.
  • Pencetus perebutan sabuk emas, mulai dari sabuk tingkat Lurah, Camat, Wali Kota, Bupati, Gubernur, dan Presiden. Mungkin tinggal sabuk RT dan sabuk RW yang belum pertandingkan.

YANCE RAHAYAAN BOGORYance Rahayaan [tengah] jelang Boxing Super Fight Bogor 2024 yang berantakan. [Foto: Ronde Aktual]

Advertisement

Penasaran atas pujian selangit versi Yance Rahajaan, yang dikirim melalui WhatsApp, penulis bertanya melalui WhatsApp: “Apakah betul Finon Manullang ikut membesarkan nama Saudara Yance Rahayaan?”

Rupanya, Yance Rahayaan yang juga pembina promotor dan konsultan tinju berbayar, menjelaskan: “Saya sudah katakan, bahwa nama saya besar di dunia tinju pro Tanah Air karena dibesarkan oleh nama-nama seperti almarhum Rio Tambunan [pendiri Garuda Jaya], almarhum Simson Tambunan [pelatih Ellyas Pical], almarhum Manahan Situmorang [pendiri Asosiasi Tinju Indonesia], Anthonius Sihombing [Ketua Umum KTI Pusat], Ruhut Sitompul [Ketua Umum KTPI Pusat], Marasal Hutabarat [pelatih, manajer dan promotor], Finon Manullang [menulis untuk tinju tanpa putus]. Sebagai kode etik manusia, saya harus mengakui itu.”

Bisa jadi Yance Rahayaan tidak salah memuji. Sebab penulis sudah menulis tentang Yance Rahayaan sejak 31 tahun silam. Penulis juga menulis secara spesial ketika dia mengawal Anthonius Sihombing memenangkan Munas KTI berbau kontroversial di Semarang pada tahun 2001.

Advertisement

Yance Rahayaan menambahkan: “Katorang barudara, 35 tahun saya belum pulang Maluku, setelah meninggalkan Ambon Manise. Sekarang saya mau pulang Maluku bersama orang yang membesarkan saya di dalam olahraga ini. Terus terang, Bung Finon paling sering menulis tentang perjalanan saya di pertijuan Indonesia. Itu tak tersamai.”

Yance Rahayaan sedang sibuk menunggu penyelenggaraan tinju ampro empat hari empat malam di Kota Tual, Maluku Tenggara, akhir Oktober 2025.

Tinju ampro Kota Tual ditangani promotor Husein Djaja Renuat bersama ofisial ring Federasi Tinju Profesional Indonesia [FTPI] Kota Tual. Konon akan mencari generasi Ellyas Pical untuk diorbitkan sampai juara dunia. FTPI Kota Tual dipimpin oleh Pristo Sianturi.

Advertisement