Perbati, Wajah Baru Tinju Amatir dan Profil Pengurus

PERBATI 24 JUNI 2025

Rondeaktual.com – Pengurus Besar Tinju Indonesia [Perbati] adalah organisasi tinju amatir yang baru di Indonesia. Perbati dipimpin oleh Ketua Umum Ray Zulham dan Sekjen Hengky Silatang.

Dalam pertemuan yang luar biasa, Perbati dihadiri sejumlah mantan petinju top Indonesia. Berlangsung di Jakarta, Selasa malam, 24 Juni 2025, atau sehari sebelum Munas Pertina di Jakarta.

Perbati lahir untuk memperjuangkan petinju Indonesia bisa bertanding di multi event seperti SEA Games, Asian Games, dan Olimpiade.

Advertisement

Perbati adalah bagian dari World Boxing, yang sudah terdaftar secara resmi ketika para pendiri Perbati diundang datang ke Bangkok, Thailand, dua pekan yang lalu.

World Boxing adalah organisasi tinju internasional yang diakui oleh IOC untuk menjadi ofisial ring Olimpiade Los Angeles [LA28].

Pada Olimpiade Tokyo 2020 dan Olimpiade Paris 2024, tinju berada dalam pengawasan langsung IOC.

Advertisement

Selain Ray Zulham dan Hengky Silatang, dalam tubuh Perbati terlihat Boy Pohan, orang Indonesia ketiga yang menjadi wasit tinju di Olimpiade, setelah Hismayana dan Piter Gedoan.

Dalam pertemuan Selasa malam di Jakarta, Rondeaktual.com sempat bertemu dua petinju hebat di masa lalu; Hermensen Ballo [Nusa Tenggara Timur] dan Hendrik Simangunsong [Sumatera Utara]. Keduanya menunggu informasi penting dari panitia di lobi hotel di Senayan, Jakarta.

LOGO PERBATIN

Advertisement

Dari foto yang beredar luas ke berbagai WhatsApp, terlihat antara lain:

  • Ray Zulham, 32 tahun, Ketua Umum.

Ray Zulham adalah putra Menteri Koordinator Bidang Pangan dalam Kabinet Merah Putih, Zulkifli Hasan. Ray Zulham tidak datang dari “keluarga tinju” tetapi telah berjanji untuk membawa tinju amatir lebih maju dan lebih sejahtera.

  • Hengky Silatang, 59 tahun, Sekjen.

Hengky merupakan mantan juara tinju amatir kelas terbang dan The Best Boxer di Piala Kota Kembang Bandung di masa mudanya. Hengky Silatang sekarang menjabat sebagai salah satu direktur sebuah hotel mahal di Senayan, Jakarta.

Advertisement

  • Boy Pohan, Wakil Sekjen.

Usia pasti tidak diketahui, karena memang agak sulit merespon telepon maupun membalas WA. Boy Pohan tercatat sebagai salah satu yang terbaik bidang wasit/hakim. Prestasi besarnya terbukti ketika ia sering mendapat tugas wasit/hakim luar negeri, termasuk Olimpiade Tokyo 2020 dan Olimpiade Paris 2024. Itu sangat luar biasa.

  • Mawarni Hutagalung [Tangerang Selatan, Banten] wanita pertama menjadi wasit tinju amatir ketika masih domisili Sumatera Barat. Ibu ahli masak ini sangat setia tinju.
  • Hermensen Ballo [Nusa Tenggara Timur], telah memberikan hampir seluruh hidunya untuk tinju. Dirinya seorang PNS di Kupang dan seorang pelatih. Karier tinjunya yang luar biasa merebut tiga medali emas dari tiga kali PON. Prestasi tinjunya sangat membanggakan.
  • Hendrik Simangunsong [Sumatera Utara], adalah salah satu petinju amatir terbaik Indonesia. Hendrik memenangkan pertandingan final Kejuaraan Asia di Bangkok, Thailand, untuk merebut medali emas kelas menengah ringan. Ia juga merupakan pemegang medali emas PON.
  • Sultan Sapta, 24 tahun, Wakil Ketua Umum. Nama Sultan mulai masuk pertinjuan Indonesia ketika maju sebagai promotor. Sudah dua kali menggelar tinju gabungan amatir, profesional, dan artis atau selebitas. Karyanya sangat sukses, termasuk sukses mendatangkan penonton dan uang besar. Ia membuktikan tidak ada istilah “rugi” ketika tampil sebagai promotor.
  • Taka Simanjuntak [Sulawesi Selatan], terlihat hadir dengan senyum khasnya. Ia memilih Perbati dengan hati bulat dan dikenal sebagai salah satu MC tinju terbaik Tanah Air.
  • Zulfi [Sumatera Barat/DKI Jakarta], adalah seorang wasit/hakim terbaik. Setelah bergabung dengan Perbati, kariernya diprediksi bakar merekot menuju pertandingan di luar negeri.
  • Aldwin Rahadian M, SH, MAP, CIL, pernah terlihat sukses sebagai Ketua Panitia Tinju Amatir Piala Bang Japar di Kota Tua, Jakarta.

Masih banyak mantan petinju berprestasi pada eranya dari berbagai penjuru Tanah Air dan ada juga bukan mantan petinju yang dikenal sering dan suka menimbulkan gaduh. Terlihat Hengky Tobias [Kalimantan Utara], Barlian Buyung [Bengkulu], Damianus Yordan [Kalimantan Barat], Mulyadi [Aceh], Leni Marlina [DKI Jakarta], Taufan Paransah [Papua].

Selamat datang Perbati, teruslah berjuang membawa tinju amatir Indonesia lebih gemilang.

Advertisement