Rondeaktual.com – Pekan Olahraga Nasional [PON ke-22 rencana di NTB-NTT tahun 2028] masih menyisahkan tiga tahun. KONI Provinsi DKI Jakarta telah berkerja jauh lebih awal. Tim Pelatda Cabor Tinju mulai menjalani latihan di bawah pengawasan lima pelatih. Diperkuat pemegang medali emas PON di Pematangsiantar [PON XXI September 2024].
“Tidak ada masalah, kita latihan setiap pagi dan diteruskan sore mulai pukul empat,” kata pelatih Husni Ray di pusat latihan tinju “nun jauh di sana” di Kampung Parigi Mekar, Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. “Fokus latihan, itu yang selalu saya tekankan.”
Nurul Nukuhehe [perak kelas ringan PON 2024] dan Asriudin Tapalaola [emas kelas bulu PON 2024].
Baca Juga
Advertisement
Daftar Pelatda DKI, termasuk prestasi yang sudah dicapai
- Linda Malilin, kelas terbang ringan, 48 kilogram, putri.
Linda salah satu atlet terbaik PPOP. Langganan medali emas dan harapan pada PON 2028.
- Sindy Muhammad Zen, kelas terbang, 52 kilogram, putri.
Sindy rajin merebut medali emas dan memiliki tangan yang kuat. Sayangnya, sejak masuk dewasa [elite], pukulan Sindy yang kuat dan sering membuat kalah menyerah sebelum waktu, hilang. Pada PON XXI/2024, Cindy gagal medali. Ia berjanji menebusnya pada PON XXII/2028.
Baca Juga
Advertisement
- Novita Sinadia, kelas bantam, 54 kilogram, putri.
Novita Sinadia satu-satunya paling pengalaman. Pernah dilatang bertanding di Kejuaraan Dunia, lantaran ketahuan umurnya belum cukup. PON Jabar 2016 gagal medali. PON Papua 2020/21 emas kelas bantam. PON Aceh-Sumatera Utara 2024 emas kelas bantam. Bukan main.
- Ratna Sari Devi, kelas bulu, 57 kilogram, putri.
Ratna gagal medali PON Papua 2020/21 dan sukses besar emas kelas bulu PON Aceh-Sumatera Utara. Angkatan Darat ini sedang naik daun
- Nurul Nukuhehe, kelas ringan, 60 kilogram, putri.
Nurul datang dari PPOP Ragunan dan pemegang emas Popnas Palembang 2023. Juara kelas ringan Pra PON Kupang Oktober 2023. Perak kelas ringan PON Aceh-Sumatera Utara. Ia salah satu calon bakal memiliki banyak medali.
Baca Juga
Advertisement
- Hendri Ampage, kelas terbang, 51 kilogram, putra.
Tidak ada informasi medali apa saja yang sudah direbutnya. Terlihat rajin latihan tetapi kekuatan pukulannya belum keluar.
- Aldoms Suguro, kelas bantam, 54 kilogram, putra.
Aldoms segudang prestasi. Juara dan petinju terbaik Piala Wapres RI di Lahat. [Piala Wapres sudah tidak dipertandingkan]. Juara SEA Games Kuala Lumpur 2019. Tiga kali ikut PON [Jabar, PON, Aceh-Sumatera Utara] semua perak. Final kelas terbang PON Jabar kalah melawan Sunan Amoragam [Maluku Utara]. Final kelas terbang PON Papua kalah melawan Ingatan Ilahi [Riau]. Final kelas bantam PON Aceh-Sumatera Utara kalah melawan Yosua Masihor [Sulawesi Selatan]. Pada PON mendatang, bisa jadi PON terakhirnya, akan dibayar dengan medali emas.
- Jil Mandagie, kelas bulu, 57 kilogram, putra.
Butuh kerja keras dan doa agar semua perjalanan di dalam ring lancar. Dua PON [Papua dan Aceh-Sumatera Utara] tanpa medali. Angkatan Udara Jil “dipaksa” harus bertanding di kelas welter yunior dan kalah babak pertama di tangan Farrand Papendang [Sulawesi Utara]. Jujur saja, kidal Jil lebih ideal di kelas bantam, bukan kelas welter yunior. Terlalu jauh menaikkan berat badan.
Baca Juga
Advertisement
- Asriudin Tapalaola, kelas ringan, 60 kilogram, putra.
Pemegang medali emas kelas bulu PON 2024 ini harus naik kelas ringan, karena sulit mempertahankan berat 57 kilogram. Asriudin sangat progresif menjadi harapan medali emas.
- Fido Masoara, kelas welter yunior, 63.5 kilogram, putra.
Kembalinya Fido Masoara ke pusat latihan tinju di Ciseeng adalah pilihan tepat, setelah menyelesaikan pendidikan kepolisian. Fido sangat spesial di kelasnya. Tinggal mengatur waktu untuk meningkatkan latiham.
- Sandiyarto Peroza, kelas penjelajah, 86 kilogram, putra.
Sandiyarto pemegang emas kelas welter PON 2016. Pemegang perunggu kelas berat PON Papua. Gagal medali PON Aceh Sumatera Utara. Sandiyarto, Angkatan Udara, tetap harapan emas.
Baca Juga
Advertisement
Lima pelatih, dari ujung: Matius Mandiangan [tiga kali merebut emas PON dan sekali perunggu PON], David Kasidi Bayu Anggoro Siantar Man, Hugo Gosslesing, Husni Ray, dan Erwin Tobing. [Foto: Dok/Ist]
Tim Pelatda DKI ditangani lima pelatih
- Husni Ray, mantan petinju pro dan penantang juara dunia WBO kelas terbang mini.
- Hugo Gosseling, mantan pelatih tinju pro Jakarta Utara.
- Erwin Tobing, mantan petinju top Sarinah Jakarta.
- David Kasidi alias Bayu Anggoro Siantar Man, mantan petinju pro dan peringkat 1 Indonesia kelas terbang mini.
- Matius Mandiangan, pemegang medali emas kelas ringan PON 2012, medali perunggu kelas ringan PON 2016, medali emas kelas ringan PON 2020, dan medali emas kelas welter PON 2024.
Itulah nama petinju dan pelatih Pelatda DKI. Semoga sukses mengejar medali emas PON XXII/2028.
Baca Juga
Advertisement
Tinggalkan Komentar..