Rondeaktual.com
Tidak selamanya underdog itu tidak berguna. Juara dunia WBA kelas berat ringan Dmitry Bivol (Rusia, 31 tahun) sudah membuktikannya. Bivol yang tidak diunggulkan di pasar taruhan resmi, berhasil menggulingkan favorit Saul Canelo Alvarez (Meksiko), di T-Mobile Arena, Las Vegas, Sabtu, 7 Mei 2022.
Cukup telak kemenangan Bivol; 115-113, 115-113, 115-113. Tetapi, Canelo yang terlalu dibesar-besarkan untuk memenangkan pertandingan, merasa tidak puas dan menyerukan tanding ulang.
Memang, ada klausul pertandingan ulang langsung, yang hanya bisa dilakukan oleh Canelo. Bila ini terjadi, maka rencana Canelo-Golovkin III harus tunda.
Bivol dan kubunya merasa sedikit khawatir akan terjadi perampokan. “Saya sedikit terkejut ketika mendengar 115-113. Saya berpikir, mungkin saya kalah hari ini. Tetapi semua memberikan kemenangan untuk saya. Eddie Hearn (promotor Matchroom Boxing) memberi selamat kepada saya,” kata Bivol.
UMUR 6 TAHUN
Ayah Dmitry Bivol lahir di Moldova dan tumbuh dengan bahasa Moldovan (Rumania), sementara ibunya adalah etnis Korea.
Orangtua Bivol pindah ke Kirgistan setelah lulus dan menikah. Bivol lahir dan dibesarkan di Kirgistan. Pada umur 11 tahun pindah ke Rusia.
Bivol sudah belajar tinju ketika umur 6 tahun dan masih di Tokmok, Kirgistan. Bivol adalah anak yang secara alami lebih besar dan beratnya jauh dibandingkan dengan ukuran anak rata-rata.
Bivol cukup lama dan meraih prestasi besar di amatir. Memenangkan dua kejuaraan dunia di tingkat yunior dan medali perunggu kelas menengah di Kejuaraan Tinju Dunia youth AIBA 2008. Bivol memenangkan kejuaraan tinju amatir kelas berat ringan Rusia pada 2012 dan 2014. Telah memenangkan medali emas kelas berat ringan 81 kilogram di World Combat Games 2013. Bivol mencatat rekor amatir menang-kalah 268–15.
Bivol memulai tinju pro di Moscow, 28 November 2014, menang TKO ronde keenam atas Jorge Rodriguwz Olivera
Pria kelahiran kelahiran 18 Desember 1990 itu, menjadi juara WBA Interim kelas berat ringan 79.379 kilogram pada 21 Mei 2016, mengalahkan Felix Valera yang sebelumnya tak terkalahkan. Bivol menjatuhkan Valera sampai dua kali dan menang mutlak 119-107, 119-107, 116-111.
Pada 10 Oktober 2019, Bivol diangkat menjadi juara WBA Super, dua hari sebelum pertarungannya melawan Gilbert Lenin Castillo.
Bivol mengalahkan Castillo pada 12 Oktober 2019. Bivol menjatuhkan lawannya di ronde keenam dengan serangan balik tangan kanan menuju kemenangan besar 119-108, 119-108, dan 120-107.
Pada 25 Februari 2022, diumumkan bahwa Bivol akan mempertahankan gelar melawan juara dunia empat kelas Canelo di T-Mobile Arena, 7 Mei 2022.
Orang-orang langsung menjagokan Canelo bahkan membuat rencana untuk trilogi melawan Golovkin.
Segitu yakinnya Canelo bisa melewati Bivol. Tetapi, serangan Bivol, terutama jab-jab panjang, berhasil mengalahkan Canelo dengan angka mutlak 115-113, 115-113, 115-113.
TENTANG BIVOL
1. Nama: Dmitry Yuryevich Bivol.
2. Nama ring: Dmitry Bivol.
3. Kebangsaan: Rusia.
4. Lahir: Tokmak, Kyrgyz, Uni Soviet, 18 Desember 1990.
5. Usia: 31 tahun.
6. Tinggi: 183 sentimeter.
7. Jangkauan: 185 sentimeter.
8. Bertinju: Kanan (orthodox).
9. Kelas: Berat ringan 79.379 kilogram/175 pon.
10. Pertama naik ring: Moscow, 28 November 2014, menang TKO ronde keenam atas Jorge Rodriguwz Olivera.
11. Terakhir naik ring: T-Mobile Arena, Las Vegas, Sabtu, 7 Mei 2022, menang angka 12 ronde melalui unanimous decision atas Saul Canelo Alvarez (Meksiko).
12. Pertama menjadi juara dunia: Khodynka Ice Palace, Moscow, 21 Mei 2016, menang angka 12 ronde atas Felix Valera. Bivol merebut gelar WBA Interim kelas berat ringan.
13. Rekor pertahankan gelar: 11 kali beturut-turut.
14. Rekor tanding: Belum terkalahkan 20-0 (11 dengan KO).
Setelah pertandingan dan melalui konferensi pers resmi, Canelo meminta pertandingan ulang. Bivol belum membalas karena baru saja merayakan kemenangan besarnya. Bivol harus mengadakan pertemuan dengan tim lengkap; petinju, pelatih, manajer, dan promotor.
“Aku belum tahu apa yang harus aku lakukan,” kata Bivol, seorang juara dunia yang rendah hati dan tidak meledak-ledak seperti Canelo, yang selalu merasa berada di atas. (finon manullang)