Rondeaktual.com – Triad Fight Championship 2025 sukses menggelar acara tinju di GOR Otista, Kampung Melayu, Jakarta Timur, Sabtu, 25 Oktober 2025.

“Triad Fight Championship 2025 menghadirkan pengalaman baru bagi dunia combat sport Indonesia,” tulis Humas pertandingan Annisa Nurul dalam rilis yang dikirim untuk Rondeaktual.com, Senin malam, 27 Oktober 2025.

Setidaknya, 110 petinju dari berbagai daerah bertanding dalam suasana yang profesional, aman, dan menjunjung tinggi sportivitas.

Triad Fight Championship 2025 merupakan inisiatif dari Triad Fight Club, sebuah komunitas dan sasana bela diri yang telah berpengalaman dalam membina atlet muda. Tidak sekadar menjadi ajang kompetisi tinju, Triad Fight Championship juga mengusung misi sosial melalui kampanye anti tawuran dan anti-bullying, menjadikannya wadah positif bagi pelajar, mahasiswa, dan masyarakat umum untuk menyalurkan energy dan semangat dengan cara yang bermakna.

Dengan misi menjadikan Triad Fight Championship sebagai platform olahraga sekaligus gerakan sosial yang membentuk karakter generasi muda Indonesia. Triad berkomitmen mengangkat combat sport sebagai gaya hidup yang positif.

Seluruh pertandingan hari Sabtu di Kampung Melayu, diselenggarakan sesuai regulasi dan standar keamanan yang berlaku, di bawah pengawasan Pengurus Besar Tinju Indonesia [Perbati].

Triad Fight Championship menghadirkan total 55 pertandingan

• 50 amateur match.
• 3 exclusive fight.
• 2 exhibition pro match.
• 4 female fight, yang menampilkan atlet-atlet wanita muda berbakat.

“Melalui Triad Fight Championship, kami ingin menunjukkan bahwa bela diri bukan sekadar pertarungan fisik, melainkan juga pembentukan karakter, disiplin, dan semangat pantang menyerah,” kata promotor Triad Fight Championship, Dwiki Alfajri, 26 tahun. “Ini adalah gerak untuk mengubah energy negative menjadi prestasi positif. Dengan sinergi yang kuat, kami yakin combat sport Indonesia bisa melangkah lebih jauh. Triad Fight Championship akan terus hadir sebagai wadah yang mendukung, melindungi, dan memajukan para fighter Tanah Air tanpa mencampurkan kepentingan di luar olahraga,” tambah Dwiki Alfajri.

Sumber Annisa Nurul