Angela Carini: Pelecehan Online Sejak Pertarungannya dengan Imane Khelif

CARINI FB

Rondeaktual.com – Olimpiade Paris 2024 telah berlalu. Wanita Italia, Angela Carini mengecam pelecehan online yang diterimanya sejak pertarungannya yang aneh melawan Imane Khelif di Olimpiade Paris. Pelecehan itu, menurutnya, sangat menghancurkan kariernya.

Carini menangis, setelah menghentikan pertandingannya dengan cara tiba-tiba saja pergi menjauh dari Khelif. Ia mengundurkan hanya dalam 46 detik. Setelah pertandingan, ia menjelaskan sengaja melakukannya karena rasa sakit akibat pukulan pembuka lawannya yang datang dari petinju Aljazair itu.

Pada hari Kamis, Carini menerbitkan sebuah video di Instagram dengan tangkapan layar pesan pelecehan yang dia terima di media sosial, beberapa di antaranya memintanya untuk tidak mengikuti Olimpiade sekali lagi [LA28]. Ada yang memanggilnya “pengecut” dan “aib bagi tim tinju Italia”. Suara petinju berusia 26 tahun itu menjelaskan perasaannya.

Advertisement

CARINI BERLUTUTAngela Carini berlutut setelah memberikan kemenangan hanya dalam 46 detik kepada petinju Aljazair, Imane Khelif di Olimpiade Paris 2024.

CARINI SEKSI

“Pernahkah kamu bertanya-tanya betapa sulitnya aku menghadapi kata-kata ini? Apa yang harus aku tanggung dari hari demi hari? Apa yang harus aku hadapi dalam diam, sambil menjaga kesehatanku dari jejaring sosial bodoh, dari orang-orang yang berbicara dan mengucapkan kata-kata tanpa berpikir dua kali?” kata Carini. “Karena bagi mereka itu hanya sebuah kalimat, itu hanya sebuah kata, itu hanya kesenangan, itu hanya ingin mengikuti orang banyak.”

Advertisement

Setelah Carini kalah dengan cara tidak biasa, Khelif terus melangkah sampai akhirnya membuat sejarah merebut medali emas kelas welter Olimpiade Paris 2024.

Sebelum memenangkan medali emasnya, Khelif berada dalam pengawasan internasional, termasuk petinju wanita Taiwan, Lin Yu-ting yang memenangkan medali emas.

Asosiasi Tinju Internasional [IBA, yang sebelumnya bernama AIBA, yang didominasi Rusia] telah mendiskualifikasi kedua petinju tersebut dari kejuaraan dunia 2023 setelah mengklaim mereka gagal dalam tes kelayakan yang tidak ditentukan.

Namun IBA dibuang karena ketidakpercayaan dan kontroversi. Olimpiade Tokyo dan Olimpiade Paris berjalan tanpa ofisial ring IBA. IOC menyelenggarakan tinju dan menerapkan aturan kelayakan seks yang digunakan di Olimpiade sebelumnya. Berdasarkan standar tersebut, Khelif dan Lin berhak berkompetisi.

Keputusan Carini untuk mundur dari pertarungan memicu diskusi di luar Paris mengenai apakah Khelif seharusnya diizinkan berkompetisi, dengan Donald Trump dan Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni, angkat bicara.

“Bagi banyak orang, melupakan masa lalu itu mudah, tapi bagi saya tidak,” kata Carini dalam videonya. “Masa lalu meninggalkan luka di dalam diriku, yang aku coba sembuhkan dari hari ke hari, tapi seperti luka yang terinfeksi, berdarah dan menyakitkan.”

“Masa lalu yang mengubah dan menghancurkan karierku, dibangun tahun demi tahun dengan pengorbanan, dedikasi, kegigihan dan banyak semangat.”

Setelah Olimpiade Paris, Carini mengatakan menutup diri “dalam diam” bersama keluarganya dan “mencoba membangun kembali dirinya sedikit demi sedikit.”

Carini kembali ke ring pada bulan Desember lalu dan memenangkan gelar Italia kedelapan. Ia juga merebut medali emas di piala dunia Polandia.

Sumber ESPN, Foto Facebook/Angela Carini