Rondeaktual.com – Tahun terakhir pertandingan tinju pro di Indonesia terkesan semakin buruk. Penyelenggara sengaja mendatangkan petinju luar yang bayarannya hanya 1.000 dolar AS agar bisa meraup uang besar. Sementara, seorang petinju yang bagus [memukul tidak dengan merem] bisa datang dengan kontrak paling murah 2.000 dolar AS. Kualitas terjamin. Bukan petinju “kelas member”. Tidak dicap sebagai petinju kelas “abal abal”.

Itulah rangkuman percakapan Rondeaktual.com dengan seorang tokoh tinju pro yang sudah tidak diragukan lagi. Ia terkenal paling berani mendatangkan petinju pro asal Filipina, yang kualitasnya terjamin karena bayarannya juga dua sampai tiga ribu dolar AS.

Siap Datangkan Petinju Meksiko

Orang tersebut adalah Ho Jun Loi alias Armin Tan, yang belum lama ini mendapat kepercayaan sebagai Ketua Pengprov Perbati untuk Provinsi Banten 2025-2029.

Ho Jun Loi alias Armin Tan satu-satunya promotor Indonesia paling banyak mendatangkan petinju Filipina.

“Semua tahu lah, harga petinju Filipina tidak sama dengan harga petinju Thailand. Saya pernah mendatangkan petinju Thailand [dengan harga 1.100 dolar AS]. Tetapi, kalau saya mendatangkan petinju Filipina paling murah dua ribu dolar,” katanya.

Walaupun sudah menjadi Ketua Perbati Banten, Ho Jun Loi tetap memberikan pemikirannya bagaimana memajukan tinju pro Tanah Air.

“Saya sudah membuat rencana mendatangkan petinju Meksiko atau petinju dari AS. Tidak banyak, mungkin dua petinju. Sekarang sedang memilih petinju Indonesia yang mana yang pantas untuk menghadapi petinju Meksiko. Saya ingin menjadikan pertandingan tinju pro besar di pengujung tahun. Saya punya hubungan baik dengan Zanfer Promotions [perusahaan tinju terbesar di Meksiko]. Saya akan mendatangkan petinju mereka ke Indonesia.”

Ketika ditanya, apakah itu artinya Ho Jun Loi akan bergeser meninggalkan Perbati?

“Tidak akan,” jawabnya. “Kalau sudah dipercaya memimpin Perbati Banten, itu akan saya pertahankan.”