Keputusan Wasit Berbau Kontroversial Merugikan Charly Suarez

Rondeaktual.com – Juara dunia WBO kelas ringan yunior Emanuel Navarrete (Meksiko) mempertahankan gelar atas Charly Suarez (Filipina). Kemenangan itu berbau kontroversial dan merugikan Prajurit Satu Angkatan Darat Filipina Charly Suarez. Berlangsung di San Diego, Sabtu malam, 10 Mei 2025, atau Minggu WIB.

Boxing Scene melaporkan, dalam tayangan ulang memperlihatkan Navarrete menderita luka parah di alis kirinya akibat pukulan tangan kiri dari penantang Suarez. Wasit memutuskan bahwa luka tersebut disebabkan oleh benturan kepala dan membuat pertandingan dilanjutkan ke pengumuman skor.

Akhirnya, Navarrete mempertahankan gelar WBO melalui keputusan teknis bulat dengan skor 78-75, 77-76, 77-76.

“Saya tahu itu adalah sundulan. Alis saya terbelah sepenuhnya,” kata Navarrete di atas ring setelahnya.

Suarez yang putus asa menjawab bahwa pukulannya lah yang menyebabkan luka itu.

Perbedaan itu memengaruhi segalanya, karena ketika dokter di pinggir ring, Dr. Robert Ruelaz, memutuskan bahwa pertarungan harus dihentikan, melakukan hal itu karena pukulan akan memberikan kemenangan kepada Suarez melalui technical knockout (TKO).

Namun karena wasit Edward Collantes awalnya memutuskan bahwa luka tersebut disebabkan oleh benturan kepala – dan karena pengawas tinjauan video (dan mantan wasit Jack Reiss) mengatakan penyebab luka tersebut tidak meyakinkan – maka keputusan wasit tersebut tetap berlaku.

Jadi meskipun Navarrete, yang sekarang memiliki rekor 40-2-1 (32 KO), ingin pertarungan dilanjutkan saat darah mengalir dari lukanya, pertarungan dihentikan dan ia dinyatakan sebagai pemenang.

Suarez, 18-1 (10 KO), dari Filipina, segera meminta pertandingan ulang. Suarez sngat kecewa dengan cara wasit yang tidak netral. Seharusnya seorang wasit bisa memberikan keputusan yang sebenarnya.

“Semangat prajurit,” kata Navarrete tentang kemampuannya menahan rasa sakit akibat luka sayatan di ronde keenam dan muncul sebagai pemenang sambil terus-menerus mencakar mata kirinya untuk mengeluarkan darah.

“Saya merasa baik-baik saja, kuat, dan bugar. Luka sayatan itu menyakitkan. Namun, saat kami bertarung, saya merasa baik-baik saja.”

Kemenangan adalah hasil dari “keinginan untuk maju, untuk menang,” kata Navarrete. “[Suarez] mungkin salah satu dari tiga petarung terbaik yang pernah saya lawan. Dia mengeluarkan kemampuan terbaik saya.”

Kedua petinju tampil menyerang sejak bel pertama berbunyi, dengan Suarez mengejar Navarrete dengan cepat dan sang juara mendaratkan pukulan kanan keras dan kombinasi berikutnya yang melumpuhkan lutut Suarez.

Saat Navarrete melepaskan peluru kendali bersenjata panjang, Suarez mengandalkan aktivitasnya, melayangkan pukulan ke wajah.

Suarez terus melancarkan serangan kombinasi yang gencar, merangsek maju ke depan meski petarung Meksiko itu memiliki kekuatan mematikan dengan 32 KO dalam 42 pertarungan sebelumnya.

Setelah pertarungan, ia mengatakan fakta bahwa ia merasa kuat pada hari Sabtu mungkin akan membuatnya tetap berada di kelas ringan yunior. Saat penimbangan ia sempat overweight dan sampai dua kali menjalani penimbangan. Ia menarik napas dan tiba-tiba menghembuskannya membuat beratnya turun dan masuk di kelas ringan yunior.

“Saya akan bersikap tenang dan melihat apakah saya akan bertahan di angka ringan yunior atau naik ke angka ringan,” kata Navarrete.

Tentang luka Navarrete yang yang terjadi akibat pukulan tangan Suarez tetapi menurut wasit akibat benturan, sempat menjadi debat sebelum pengumuman resmi datang.

“Sulit [untuk mengatakannya] sehingga keputusan wasit tetap berlaku,” kata Pejabat Eksekutif Komisi Atletik Negara Bagian California Andy Foster kepada BoxingScene.

Setelah itu, Wakil Presiden Operasi Tinju Top Rank, Carl Moretti, mengatakan ia terkejut melihat pukulan Suarez menyebabkan luka, tetapi komisi California gagal membatalkannya.

“Itu [pukulan yang menyebabkan luka] adalah apa yang saya lihat, tetapi mereka [komisi] mengatakan mereka tidak dapat menemukannya di tayangan ulang,” kata Moretti.

Sumber Boxing Scene