Rondeaktual.com
Nisaul Mu`minah adalah seorang wasit/hakim tinju amatir dari provinsi Bengkulu.
Nisaul kelahiran Jakarta, 25 Oktober 1990, dan seorang guru di Bengkulu.
Karirnya di bidang olahraga terbilang cepat, karena didorong oleh bakat yang kuat. Dari berbagai penampilannya memimpin pertandingan tinju amatir, ia selalu cekatan dan tegas. Wajar saja bila Nisaul disebut-sebut sebagai salah satu wasit terbaik.
Nisaul Mu`minah hadir sebagai wasit/hakim untuk pertandingan tinju Pra Popnas Zona I, yang sudah berlangsung di Gelanggang Mahasiswa Soemantri Brodjonegoro, Kuningan, Jalan A.H. Rasuna Said, Kuningan, Jakarta, Jumat siang, 25 November 2022. Pra Popnas akan berakhir Selasa, 29 November 2022. Nisaul dan wasit/hakim yang lain ada di sana, di GOR Soemantri Brodjonegoro. Ada tiga wanita yang bertugas wasit/hakim; Novi Pohan (Kepulauan Riau), Nisaul Mu`
minah (Bengkulu), dan Yuni Lubis (Sumatera Utara).
“Saya terakhir ikut wasit/hakim di pertandingan Pra Popnas Bandarlampung. Sekarang tugas lagi, karena Zona I memang untuk wilayah Sumatera. Saya sendiri mewakili Provinsi Bengkulu,” kata Nisaul Mu`minah di Grand Said Jaya, Jakarta, tempat wasit/hakim dan peserta Pra Popnas menginap.
Nisaul memulai karir wasit/hakim dari daerahnya, Bengkulu. Dari Wasit/Hakim daerah, naik pangkat menjadi Wasit/Hakim tingkat Nasional, yang diraihnya melalui ujian ketat di Bandung.
“Waktu itu (tahun 2015) ada ujian Wasit/hakim Nasional bersamaan dengan pertandingan Popnas. Saya ikut dan berhasil,” ujar Nisaul, seorang guru PJOK SMPN2 Bengkulu Tengah, Bengkulu. Nisaul sekarang sedang mengambil magister di FIK UNY.
Hanya dua tahun sebagai Wasit/hakim Nasional, karir Nisaul meningkat sebagai Wasit/hakim Bintang 1 AIBA (sekarang IBA).
Bintang 1 diperolehnya di pertandingan Kejurnas Elite Men`s dan Kejurnas Elite Women`s, yang berlangsung di Lampung.
Nisaul bangga sebagai wanita pertama dan satu-satunya yang menyandang Bintang dari Provinsi Bengkulu.
Sebagai wasit/hakim cabor tinju, bagi Nisaul untuk menyalurkan hobi. “Saya juga senang karena dapat turut andil dalam kemajuan Pertina. Wasit/hakim juga bisa mengantar kita keliling Indonesia free, bahkan mancanegara. Itulah enaknya menjadi wasit/hakim. Tetapi, menjadi wasit/hakim tidak semudah yang dibayangkan orang. Kita harus kuat mental ketika berada di atas ring. Kita harus selalu bugar, karena sebelum menjalankan tugas, semua wasit/hakim harus melewati tes kebugaran.”
Untuk menjaga kebugaran, salah satu yang dijalankan Nisaul adalah menjaga jam tidur.
Nisaul menjelaskan: “Saya sempat sebagai atlet, tapi sebentar saja. Keluarga hafiz dan tahfiz qur`an jadi di keluarga hanya Nisaul yang lari ke bidang olahraga. Saya menyukai bidang yang saya tekuni.”
Untuk menjadi wasit/hakim, menurut Nisaul, setidaknya harus sehat jasmani dan rohani. “Kesehatan itu sangat penting. Kita dituntut harus bisa menguasai aturan tinju yang dikeluarkan oleh Persatuan Tinju Internasional (IBA). Tidak boleh ada keberpihakan,” imbuhnya. (Finon Manullang)